Mendengar Belanda tentu juga tak akan mendengar tentang sepak terjang negara ini yang pernah berkuasa selama ratusan tahun di Indonesia tetapi kita juga akan mendengar tentang total voetbal atau total football. Inilah sebuah sistem dalam sepakbola modern yang lebih mengedepankan penyerangan dari semua sisi terutama sayap dengan semua pemain mempunyai oportunitas. Belanda memang disebut-sebut sebagai penemu taktik ini walaupun ada yang bilang Hungaria yang menemukannya. Tahun 1974 sewaktu piala dunia di Jerman sistem ini begitu memukau dengan Johan Cruyff sebagai sosok sentral sayang di final Belanda malah kalah oleh Jerman yang bermain dengan sistem libero. Tetapi, ada ungkapan dari Cruyff sendiri yang mengatakan bahwa sepakbola indah akan dikenang selamanya daripada kemenangan itu sendiri. Empat tahun kemudian dengan cara yang sama Belanda sampai ke final tetapi keok lagi oleh Argentina. Lalu selama dua piala dunia di era 80-an Belanda absen. Baru pada 90 dua tahun setelah menjuarai piala eropa 88 (satu-satunya titel internasional yang dimiliki) Belanda tampil kembali sayang nasip kembali apes. Cuma sampai babak kedua. Empat tahun kemudian Belanda sampai perempat final tetapi kalah oleh Brazil lalu di 98 sampai semifinal tetapim kalah oleh musuh yang sama. 2002 Belanda absen lalu muncul lagi pada 2006 sayang sekali lagi apes di babak kedua oleh Portugal.
Melihat dari fakta di atas selalu ada pertanyaan mengapa Belanda yang dianugerahi begitu banyak pemain berkualitas mulai dari Cruyff, van Basten hingga van Persie selalu saja kandas? kalau menurut saya sendiri adalah Belanda terkadang tidak siap dan bermental juara. Bila diunggulkan malah label itu menjadi pemberat bagi para pemain lalu bila di atas angin Belanda malah merasa cepat puas diri, pemain-pemain Belanda yang terkenal dengan individunya suka bertindak egois dan tim ini sering terpaku untuk bermain indah. Namun pada masa kepelatihan Bert van Marwijk permainan seperti itu dihilangkan sehingga yang dikedepankan adalah hasil saja. Pragmatis memang. Tetapi tetap saja saya melihat tidak bisa bisa Belanda bermain seperti itu tanpa total football karena total football adalah jiwa Belanda. Afrika Selatan nanti akan menjadi pembuktian yang nyata. Semoga Belanda bisa menghibur...
0 komentar:
Posting Komentar