BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Sabtu, 10 April 2010

MENGAPA HARUS SEPAKBOLA?

Pagi ini saya melihat sebuah artikel di detik.com. Rupanya ada juga orang dari luar sepakbola yang bersuara tentang sepakbola nasional. Orang pasti sudah tahu siapa Taufik Hidayat? orang yang bersuara tersebut. Ia bilang bahwa melihat prestasi sepakbola nasional yang mandek sekarang ini dan selalu menghasilkan hasil-hasil yang negatif sebaiknya dihentikan saja kegiatannya selama 3 tahun. Selain alasan tersebut ia juga mengemukakan bahwa kebanyakan APBD selalu dipusatkan untuk sepakbola sedangkan cabang lain seperti cabangnya minim. Apakah Taufik iri? Mungkin. Tetapi, jikalau kita melihat ucapannya memang benar. Sepakbola sebagai olahraga paling populer justru malah terpuruk sedangkan cabang lain katakanlah bulutangkis, basket atau voli serta tinju malah naik prestasinya. Kita tentu sudah tahu bahwa bulutangkis negara ini adalah termasuk yang terkuat di dunia namun kalah populer oleh sepakbola. Basket Indonesia malah mencatat prestasi bagus karena salah satu klubnya, SM Britama menjadi runner di kejuaraan ASEAN. Tinju apalagi. Siapa tak kenal Chris John. Voli sekarang malah Proliganya diminati. Satu lagi yang terbaru futsal yang merupakan turunan sepakbola malah melaju ke final kejuaraan ASEAN.

Namun walau begitu tetaplah sepakbola menjadi yang populer dan merakyat. Sebab apa? Selain mudah dimainkan oleh banyak kalangan dan tidak membutuhkan peralatan yang rumit juga kita harus melihat sejarah. Sepakbola di Indonesia lahir juga karena dorongan politis dan nasionalisme sebab olahraga ini bisa mendatangkan banyak massa ke lapangan. Sepakbola sendiri sudah ada sejak zaman Belanda. Pada masa itu pribumi yang terdiskriminasi tambah terdiskriminasi dalam sepakbola. Makanya, kemudian mereka mendirikan berbagai organisasi sepakbola juga sebagai alat perjuangan. Puncaknya, lahirlah PSSI sebagai organisasi induk pada 1930 yang lahir karena semangat tersebut yang dua tahun sebelumnya sudah ada dalam sumpah pemuda. Nah, makanya setelah penjajahan berakhir semangat itu tetap muncul dan setiap daerah untuk menonjolkan kedaerahannya selalu menyalurkannya dalam sepakbola.

0 komentar: