BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Senin, 27 September 2010

Klub-klub Thailand: Pendobrak Kemapanan Asia Timur dan Barat

Keberhasilan Muang Thong United sebagai satu-satunya klub asal Thailand mencapai semifinal Piala AFC 2010 makin meneguhkan eksistensi klub asal negeri gajah putih di pentas Asia. Tentunya ini adalah sebuah prestasi yang pertama kalinya bagi klub yang baru berdiri pada 1989 tersebut setelah menoreh prestasi di negeri sendiri dengan menjuarai Liga Primer Thailand pada 2009 usai promosi dari divisi utama. Di semifinal (5 dan 19/10) klub asal provinsi Nonthaburi ini akan menghadapi wakil dari Qatar, Al-Riffa. Andaikan Muang Thong lolos ke final tentu itu akan menambah kembali kejayaan klub-klub Thailand di Asia.

Membicarakan kiprah klub-klub asal Thailand di Asia sebenarnya juga tidak lepas dari keberadaan timnas Thailand di Asia Tenggara sendiri yang juga sering dianggap sebagai kuda hitam di Asia. Klub-klub asal Thailand dalam sejarah sepakbola Asia setidaknya merupakan pendobrak kemapanan klub-klub Asia Timur dan Barat. Pendobrakan itu terjadi pada tahun 1994 dan 1995 ketika salah satu klub Thailand, Thai Farmers Bank berhasil menjuarai Asian Club Championship (sekarang AFC Champions League) dan klub itu menjadi satu-satunya klub Thailand dan juga di Asia Tenggara yang bisa meraih gelar tertinggi di Asia. Tak hanya gelar di Asia klub ini pun juga sempat mencicipi gelar internasional yaitu kejuaraan Afro-Asia pada 1994.

Usai kejayaan Thai Farmers Bank yang bangkrut pada 2000, kejayaan klub Thailand coba diikuti oleh BEC Tero Sassana pada 2003 di final pertama AFC Champions League. Sayang BEC Tero hanya bisa menjadi runner-up. Setelah tak ada lagi klub-klub Thailand yang berbicara di ajang yang sama sampai akhirnya Piala AFC akan coba dijadikan sebagai ajang pembuktian kedua.

Mengapa Thailand bisa begitu bagus dan dominan serta mapan menjadi pendobrak dominasi klub-klub Asia Timur dan Barat? Itu sebenarnya juga tidak lepas dari sistem sepakbola di Thailand yang lebih mengarah ke pembinaan usia muda. Perlu diketahui sepakbola di Thailand sebenarnya masih kalah dengan Muay Thai bahkan untuk urusan tontonan sepakbola hanya sedikit meraih penonton. Stadion-stadion di Thailand pun kapasitasnya juga tidak terlalu besar. Namun, dengan keadaan yang seperti itu banyak pihak yang sadar bahwa sepakbola bisa menjadi kebanggaan masyarakat apalagi dibuktikan dengan keberhasilan Thailand menjadi tuan rumah Piala Asia 1972 dengan menduduki peringkat ketiga. 

Prestasi itu pun menjadi sebuah keyakinan bahwa Thailand sebenarnya bisa bersaing dengan banyak tim Asia lainnya. Klub-klub di Thailand pun dijadikan lebih profesional dengan membiarkan perusahaan membentuk tim masing-masing atau mensponsori tim yang sudah ada. Jadi, bisa diibaratkan tidak ada campur tangan pemerintah dalam hal ini. Selain itu beberapa klub di Thailand pun juga menjalin afiliasi dengan beberapa klub di luar Thailand sehingga makin menambah konektivitas klub untuk bisa dipromosikan. Padahal, Liga Primer Thailand atau Thai Premier League bukanlah termasuk dalam 10 besar liga di Asia dan hanya menempati peringkat ke-12.

Indonesia sebenarnya bisa belajar dari Thailand bagaimana seharusnya mengelola sebuah klub profesional dan mencari afiliasi. Di Indonesia hanya ada satu klub saja yang melakukan afiliasi yaitu, Sriwijaya FC dengan klub asal Malaysia,  Kedah FA. Sriwijaya pun juga menjadi satu-satunya klub Indonesia yang masuk dalam 25 besar Asia versi IFFHS.

Hanya saja semua itu kembali pada diri masing-masing. Mau sadar atau tidak? 

Singaporeans Invasion Is Still Continouing

Bergabungnya Khairul Amri, striker asing asal Singapura ke Persiba di Liga Super Indonesia musim ini makin melengkapi legiun-legiun asing asal negeri singa tersebut yang sudah ada lebih dahulu seperti duo Arema, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan, duo Persib Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak serta pemain naturalisasi asal Nigeria, Precious Emuejeraye yang kini bermain di Persija. Kelima pemain tersebut adalah pemain-pemain timnas negeri singa yang kini menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara karena prestasinya yang bisa menjuarai Piala AFF sebanyak 3 kali. Bahkan salah satu diantaranya adalah Noh Alam Shah, sang striker veteran yang pernah menjadi topskor Piala AFF 2007 dan ikon dari Asia Tenggara untuk saat ini.

Kehadiran pemain-pemain asal negeri pulau tersebut di Indonesia bukanlah hal baru mengingat pada era 80-an, Fandi Ahmad, legenda hidup Singapura dan sejawatnya, David Lee, pernah memperkuat Niac Mitra Surabaya (sekarang Mitra Kukar) di Galatama. Bahkan, Fandi karena kontribusinya diangkat menjadi warga kehormatan Surabaya.

Pada era 90-an pemain-pemain dari negeri singa tidak ada lagi di kompetisi negeri ini sampai akhirnya pada awal 2000-an, Ahmad Latiff Khamaruddin, striker muda Singapura bergabung dengan Persikabo. Kemudian pada 2005, pemain naturalisasi Singapura asal Nigeria, Agu Casmir bergabung ke Persija. Hanya saja ia membuat keputusan kontroversial dengan meninggalkan Persija diam-diam usai dikontrak demi bermain di Rusia. Ia pun terkena denda dari asosiasi sepakbola Singapura setelah mendengar keluhan dari pihak Persija. Dua tahun kemudian, pemain naturalisasi lainnya asal Nigeria, Itimi Dickson juga mencoba peruntungan di Indonesia kali ini ke rival Persija, Persitara.

Dibukanya peraturan tentang pemain Asia oleh PTLI sebagai penyelenggara Liga Super Indonesia sejak musim lalu makin membuka kesempatan para pemain dari Asia untuk mencoba peruntungan di negeri ini termasuk juga di dalamnya para pemain dari ASEAN. Hanya saja untuk ASEAN harus dari timnas negaranya. Singapura tercatat adalah negara ASEAN yang sampai saat ini getol mengirim para pemainnya berlaga di LSI yang kemudian disusul Thailand. 

Kebanyakan  tujuan sebenarnya para pemain Singapura yang bermain di Indonesia adalah untuk merasakan keriuhan dan kefanatikan suporter. Hal-hal seperti itu jarang mereka dapatkan di Singapura yang kebanyakan stadionnya kecil-kecil dan juga karena penduduknya sedikit. Selain itu mereka juga mencari tantangan.

Singaporeans Invasion atau Invasi Singapura sepertinya cocok untuk menggambarkan keadaan di atas. Kehadiran para pemain negeri Singa di republik ini juga seharusnya tak semata-mata untuk memeriahkan kompetisi saja tetapi juga memberikan contoh yang baik untuk berprestasi karena Singapura adalah raksasa Asia Tenggara untuk saat ini di samping Thailand. Namun, memang keberadaan salah satu dari mereka terkadang kontroversial dan tidak patut dijadikan contoh. Hal itulah yang melekat pada diri Noh Alam Shah.

Untuk musim-musim mendatang Singaporeans Invasion masih akan terus berlanjut seiring dengan kesuksesan dan cerita dari para legiun asing negeri Singa yang telah ada.

Minggu, 26 September 2010

Sriwijaya memang Pantas!

Hari ini kompetisi Liga Super Indonesia 2010/2011 dimulai. Sebanyak 5 pertandingan akan dilakoni 10 klub pada hari minggu ini sedangkan sisanya pada Selasa dan Rabu. Namun, dalam postingan kali ini saya tidak akan membahas mengenai hal tersebut tetapi membahas mengenai Community Shield kemarin (25/9) antara Arema FC dan Sriwijaya FC. Pertandingan antara dua juara kompetisi lokal itu akhirnya dimenangkan oleh Sriwijaya dengan skor tipis 2-1 dan menjadi gelar pertama bagi laskar wong kito untuk keikutsertaan kedua kalinya setelah musim lalu kalah oleh Persipura di ajang yang sama.

Pada pertandingan malam kemarin jelas Arema yang merupakan juara Liga Super musim lalu tidak terlihat tajinya sama sekali. Di bawah kendali pelatih baru asal Republik Ceska, Miroslav Janu, kekuatan Arema malah terlihat menurun dan tidak impresif. Bandingkan pada masa pelatih sebelumnya, Robert Rene Alberts yang kini melatih PSM. Duo Singapura yang menjadi andalan Arema di musim lalu, Noh Alam Shah dan Mohammad Ridhuan tidak terlihat kekuatan mereka yang sebenarnya. Alam Shah tidak terlihat kegarangannya di kotak penalti dan sesekali hanya bisa melepas tembakan jarak jauh begitu juga Ridhuan yang tidak terlihat overlapping dan kecepatan dari sayap untuk menggiring bola dan mengumpan. Selain itu Roman Chmelo yang ditugaskan menggantikan posisi Esteban Giulen yang cedera malah terlihat canggung dan tidak berkembang. Alhasil, Arema pun seperti mati kutu menghadapi Sriwijaya yang terlihat matang dan siap dari fisik, mental, dan strategi. 

Bahkan pada menit ke-27 Sriwijaya bisa unggul berkat kerjasama satu-dua antara Park Jung-Hwan dan Budi Sudarsono yang berhasil dilesakkan budigol-Panggilan Budi untuk menjebol gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga.

Meskipun Arema bisa menyamakan kedudukan lewat penalti kontroversial di menit ke-34 oleh kapten tim Pierre Njanka, namun itu tidak menghalangi Sriwijaya untuk tetap melaju membuat gol kembali. Hasilnya terlihat pada menit ke-43 lewat kesalahan barisan pertahanan yang digalang Njanka, Arema kecolongan lewat gol Keith Kayamba Gumbs. Di babak kedua penderitaan Arema semakin bertambah setelah Claudiano, pemain baru Sriwijaya asal Brasil berhasil mengoyak gawang Arema lewat tendangan bebasnya.

Dengan hasil yang demikian maka sepertinya terlihat Sriwijaya telah siap untuk mengarungi musim yang baru sedangkan Arema diragukan untuk bisa mempertahankan gelar.

Kamis, 23 September 2010

Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan: Ketika Mencoba Peruntungan di Tanah Leluhur

Liga Super Indonesia 2010/2011 yang akan bergulir minggu (26/9) nanti tentu sudah akan menyajikan wajah-wajah baru. Wajah-wajah baru itu tentu saja bukan tentang bergabungnya kapten timnas Singapura, Shahril Ishak ke Persib atau bergabungnya beberapa pemain lainnya ke klub baru masing-masing karena kontrak yang sudah habis. Namun yang dimaksud dengan wajah-wajah baru itu adalah Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan. Sepertinya pecinta sepakbola Indonesia sudah tidak asing dengan dua nama ini terutama Irfan Bachdim yang mulai dikenal namanya sekitar 5 tahun lalu ketika terpantau oleh timnas Indonesia yang sedang berlatih di Belanda. Ya, Irfan Bachdim adalah salah satu pemain Belanda namun berdarah Indonesia yang sempat mencicipi bermain di Utrecht FC. Badannya yang tidak terlalu tinggi namun dengan kecepatan yang mumpuni membuat dirinya disebut-sebut bisa memperkuat timnas yang kebetulan sedang mencari-cari pemain-pemain keturunan yang tersebar di Eropa demi mencari prestasi setelah sekian lama dalam keterpurukan.

Nama kedua adalah Kim Jeffrey Kurniawan, pemain Jerman juga berdarah Indonesia. Mulai disebut-sebut pada awal tahun ini sebagai bakat yang terus dipantau oleh PSSI. Meskipun hanya sempat bermain di divisi 3 Jerman namun itu tidak membuat Kim terus kehilangan pantauan. Di Indonesia sendiri kakeknya adalah mantan pemain Persija di tahun 50-an.

Kini keduanya mencoba sebuah peruntungan baru dengan mencicipi Liga Super dan bermain di Persema Malang atas bujukan sang pelatih Persema asal Jerman, Timo Scheunemann. Meskipun bergabungnya kedua pemain tersebut mendapat respon yang mengecewakan dari banyak pecinta sepakbola Indonesia yang menginginkan mereka tetap di Eropa agar kemampuan tetap terlatih bukan di negeri sendiri yang kompetisinya kata sebagian besar penggila bola amburadul. Apapun itu tetap saja mesti dihargai keinginan mereka yang mau mengetahui kompetisi sepakbola di tanah leluhur mereka dan rasanya juga ada yang akan tetap penasaran dengan kemampuan mereka menghadapi permainan di Liga Indonesia yang begitu keras dan melelahkan. Sebelumnya keduanya bersama-sama dengan pemain keturunan lain, Allessandro Trabucho pernah menunjukkan kebolehan sekaligus perkenalan mereka kepada publik sepakbola negeri ini di ajang pertandingan amal.

Dua Saudi Mengepung Semifinal AFC Champions League 2010

Itulah yang terjadi pada hasil perempatfinal AFC Champions League pada 15 dan 22 September 2010 kemarin. Dua wakil dari Arab Saudi, Al Hilal dan Al Shabab menempatkan kaki mereka di semifinal usai menundukkan Al Gharafa (Qatar) dan Jeonbuk (Korsel). Sedangkan dua tempat lainnya diisi oleh Zob Ahan dari Iran dan Seongnam, satu-satunya wakil Korsel yang tersisa dari 4 wakil korsel yang ada di perempatfinal. Kedua-duanya lolos setelah mengalahkan juara bertahan Pohang dan Suwon.

Melihat komposisi semifinal kali ini terlihat Asia Barat begitu mendominasi. Padahal dalam beberapa tahun terakhir Asia Timur yang mendominasi sehingga mengantarkan wakilnya juara sebanyak 3 kali berturut-turut sejak 2007 hingga 2009. Jika dilihat dari komposisi juga ada kemungkinan klub-klub dari Asia Barat yang akan menjuarai kompetisi antar klub se-Asia musim ini dan bisa saja di final yang akan diadakan di Tokyo pada 13 November terjadi derby sesama klub dari Arab Saudi. Terakhir kali Asia Barat merasakan juara kompetisi ini pada 2006 dengan diwakili oleh klub dari Arab Saudi juga, Al Ittihad.

Semifinal sendiri akan berlangsung pada 5/6 dan 20 Oktober 2010

Rabu, 22 September 2010

Selamat Datang Liga Super 2010/2011

Pekan ini terutama di akhir pekan tepat tanggal 26 September kembali Liga Super Indonesia edisi ke-3 akan digelar. Pertandingan pertama musim 2010/2011 ini akan ditandai dengan pertandingan community shield antara Arema Indonesia (juara liga) dengan Sriwijaya FC (juara Piala Indonesia). Selain community shield juga akan digelar pertandingan-pertandingan lain di beberapa tempat.

Menjelang musim baru bergulir tentu saja menjadi tradisi tiap klub-klub yang berlaga untuk memperbarui amunisi mereka baik dari pemain dan pelatih. Maka transfer pemain dan pelatih pun dilakukan begitu juga dengan ujicoba untuk mengasah kesiapan mental demi kompetisi nomor satu di Indonesia dan nomor delapan di Asia ini.

Liga Super Indonesia edisi kali ini tetap berjumlah 18 klub dengan 3 pendatang baru yaitu, Semen Padang, Persibo Bojonegoro, dan Delta Sidoarjo. Ketiganya bersama-sama dengan penghuni LSI yang lama akan memainkan 306 pertandingan di 17 kota yang tersebar di 11 provinsi yang dimulai dari Sumatera Barat hingga Papua dengan PT Djarum tetap sebagai sponsor utama dan PTLI sebagai pelaksana.

Lepas dari itu semua tetap saja akan ada permasalahan klasik yang selalu melingkupi sebagian besar peserta mulai dari dana APBD, ketidaklayakan stadion, keterlambatan beberapa pemain asing karena masalah administrasi, gaji terlambat, masalah keuangan, suporter, dan intervensi pihak keamanan khususnya pertandingan di Jakarta. Selain itu masalah baru muncul dengan munculnya LPI sebagai kompetisi tandingan.
Meskipun begitu Liga Super Indonesia tetap akan digelar karena untuk menghormati kerja dengan PT Djarum dan juga untuk menyesuaikan waktu dengan agenda timnas menjelang Piala AFF 2010.
 
Akhir kata, selamat datang Liga Super Indonesia 2010/2011.

Senin, 20 September 2010

Yang Berubah: Tren Kepenggemaran Sepakbola di Indonesia

Makin maraknya siaran langsung maupun tunda EPL atau English Premier League di Indonesia yang ditayangkan dua stasiun televisi nasional milik MNC, Global TV dan TPI pada saat akhir pekan membuat kompetisi sepakbola yang satu ini menjadi semakin populer di Indonesia. Tak henti-hentinya dua stasiun itu menyiarkan kompetisi ini secara penuh untuk beberapa musim demi memanjakan para penggila sepakbola di Indonesia yang juga merupakan pasar bisnis di Asia yang menguntungkan untuk EPL. Beberapa partai atau pertandingan yang disiarkan pun juga termasuk di dalamnya beberapa partai big match dan super sunday.

Namun situasi ini sungguh berbeda ketika pada 10 tahun lalu saat siaran langsung kompetisi luar negeri masih didominasi oleh Serie A Italia. Pada masa-masa tersebut kompetisi nomor satu negeri Pizza tersebut masih begitu gemerlap di benua biru dan menjadi nomor satu di Eropa sehingga memang tak salah jika RCTI, sebagai pemegang hak siar masih mau menyiarkannya sejak dari awal 90-an.

Situasi itu berubah ketika terjadi calciopoli yang membuat kabut hitam sepakbola Italia. Perlahan tapi pasti Serie A mulai ditinggalkan para peminatnya. Beberapa stasiun televisi juga mempertimbangkan kembali menyiarkan Serie A apalagi ditambah mahalnya hak jual penyiaran. Di Indonesia hal yang demikian juga berlaku hingga akhirnya Serie tak disiarkan lagi dalam dua tahun terakhir oleh stasiun manapun.

Keberadaan penyiaran EPL di Indonesia memang dianggap tepat karena prestasi-prestasi yang dimiliki oleh klub-klub Inggris dalam beberapa tahun terakhir di Eropa. Hal itu juga karena keberhasilan propaganda bagian pemasaran EPL untuk bisa mendapatkan sponsor-sponsor yang menunjang EPL sehingga EPL menjadi yang terpopuler di dunia meskipun di AS kompetisi ini masih kalah oleh NFL. Akhir kata, sebuah tren kepenggemaran di Indonesia telah bergeser.

Sabtu, 18 September 2010

LPI: Sebuah revolusi, tandingan atau kerumitan?

Kompetisi Liga Super yang baru belum bergulir, namun sebuah berita penting terjadi tepatnya kemarin (17/9). Sebuah kompetisi sepakbola baru diumumkan dan direncanakan akan digulirkan pada Oktober mendatang. Liga Primer Indonesia. Begitulah nama kompetisi tersebut. Dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa kompetisi ini akan mengikuti sistem  kompetisi Liga Primer di Inggris dan kenyataan memang seperti itu. Begitu yang diungkapkan oleh Arya Abisheka, salah seorang perumus tim ini. Liga Primer Indonesia atau LPI ini nantinya akan menjadi liga yang terpisah dengan PSSI dan beberapa klub di dalamnya diharapkan akan menjadi profesional dalam arti yang sebenarnya. Itu berarti klub-klub yang ada akan mandiri secara finansial dan tidak tergantung APBD seperti selama ini. Mengikuti juga sistem yang berlaku di Liga Primer Inggris bahwa setiap klub akan mempunyai hak siar dan akan mendapat keuntungannya. Klub-klub yang nantinya akan berkompetisi akan dibiayai oleh sebuah konsorsium pimpinan Arifin Panigoro, pengusaha yang juga pencetus kompetisi ini. Dan pada LPI edisi perdana ini akan diikuti oleh 15 klub dari 20 klub yang diundang.

Tentu saja kehadiran LPI bisa membawa angin perubahan yang  secara formal dan substansi. Ide ini jelas bukan ide main-main mengingat sang pencetus, Arifin Panigoro punya kemampuan finansial yang bisa mewujudkan semuanya dan juga karena ia adalah pemerhati olahraga di Indonesia termasuk juga sepakbola. Dikatakan LPI ada untuk membuat perubahan dalam sepakbola tanah air.

Namun, kehadiran LPI ini jelas disambut dingin dan ancaman oleh PSSI yang mengatakan LPI adalah kompetisi tandingan yang akan merusak struktur sepakbola yang sudah diatur PSSI melalui PTLI dan organisasi tertinggi di Indonesia itu mengancam bahwa klub-klub yang ikut akan kehilangan haknya di pentas nasional dan ini bisa berakibat buruk di mata FIFA karena menggelar kompetisi dil luar kompetisi resmi. Namun hal tersebut ditepis bahwa pembentukan LPI bukan untuk menandingi tetapi memperbaiki kompetisi yang ada.

Saya yang melihat situasi di atas malah melihatnya seperti sesuatu yang rumit. Dalam pikiran saya bagaimana nanti jadinya klub-klub yang ikut LPI adalah juga peserta LSI. Apakah yang ikut adalah tim b dari klub-klub tersebut atau malah klub itu akan dibuat menjadi dua seperti Persija yang pada akhirnya malah menimbulkan polemik? Apapun itu demi kemajuan sepakbola tanah air saya mendukung namun tidak harus dengan serumit ini....

Kamis, 16 September 2010

Review Liga Champions 2010/2011 pertandingan pertama: Pamer kekuatan klub-klub besar dan mandulnya MU di Old Trafford

Pertandingan pertama UEFA Champions League 2010/2011 sudah selesai. Sebanyak 45 gol tercipta pada 16 pertandingan yang dimainkan 32 klub bersangkutan dalam rentang waktu dua hari (14 dan 15/09). Barcelona dan Arsenal tercatat sebagai klub-klub yang sukses mendulang gol lebih banyak. Barcelona menghancurkan Panathinaikos 5-1 sedangkan Arsenal mencukur Braga 6-0. Klub-klub besar lainnya juga sukses dengan kampanye awal mereka di ajang antarklub Eropa ini seperti Real Madrid, AC Milan, Bayern Muenchen, Chelsea, dan Lyon. Hanya  Manchester United  dan Inter Milan, sang juara bertahan yang terlihat kurang beruntung karena harus puas bermain dengan skor kacamata di Old Trafford melawan Glasgow Rangers dan bermain imbang 2-2 sama dengan pendatang baru dari Belanda, FC Twente yang tentu saja merupakan sebuah kejutan.

Kejutan lain juga diperlihatkan oleh Tottenham Hotspur, sang pendatang baru yang sanggup menahan imbang Werder Bremen di kandang. Sementara itu, Bursaspor, sang pendatang baru dari Turki mesti mengalami pil pahit dalam debutnya karena harus dihancurkan Valencia 4-0 di kandang sendiri.

Spartak Moskow yang baru kembali lagi ke ajang ini memulai kampanye baru dengan menaklukan Marseille dengan skor tipis 1-0 di Velodrome.

Berikut hasil lengkap pertandingan pertama
Twente-Inter 2-2
Bremen-Tottenham 2-2
Lyon-Schalke 1-0
Benfica-Hapoel Tel Aviv 2-0
Manchester United-Rangers 0-0
Bursaspor-Valencia 0-4
Barcelona-Panathinaikos 5-1
Copenhagen-Rubin Kazan 1-0
Muenchen-Roma 2-0
Cluj-Basel 2-1
Marseille-Spartak Moskow 0-1
Zillina-Chelsea 1-4
Madrid-Ajax 2-0
Milan-Auxerre 2-0
Arsenal-Braga 6-0
Shakhtar-Partizan 1-0

Senin, 13 September 2010

Preview Champions League 2010/2011

Pada hari Selasa dan Rabu (14 dan 15 September) atau Rabu dan Kamis waktu Indonesia, UEFA akan kembali menyelenggarakan hajatan terbesar tahunannya yaitu: UEFA Champions League 2010/11. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya kejuaraan antarklub Eropa termashyur di dunia ini akan diikuti oleh 32 klub dari berbagai negara Eropa anggota UEFA termasuk Turki dan Israel yang tergabung dalam 8 grup. Format yang digunakan adalah sistem tandang-kandang dan akan berlaku sampai akhir tahun dengan meloloskan 2 klub dari tiap grup hasil dari 6 pertandingan. Setelah itu setiap 2 klub yang lolos akan dipertemukan kembali pada babak sistem gugur dari mulai perdelapan final hingga semifinal juga dengan sistem tandang-kandang. Final sendiri yang menggunakan sistem satu partai dijadwalkan akan digelar di stadion Wembley pada 28 Mei 2011.

Pada partai perdana ini akan tersaji 13 pertandingan dari klub-klub tersebut. Tujuh pertandingan pada hari pertama dan enam pada hari kedua. Beberapa pertandingan tentu saja akan menyajikan duel menarik. Sebut saja duel britania antara Manchester United dan Glasgow Rangers di Old Trafford. Tak hanya sekedal berlabel duel britania, duel ini juga akan dianggap menarik karena akan mempertemukan Sir Alex Ferguson dengan Walter Smith. Kedua pelatih yang akan berseberangan ini mempunyai hubungan persahabatan yang khas sebagai teman dan pelatih. Jelas, keduanya sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing. Selain itu partai ini juga akan menjadi ajang bagi Fergie-panggilan Ferguson melawan klub yang pernah dibelanya semasa bermain.
Partai lain yang tidak kalah seru adalah pertemuan antara Real Madrid dengan Ajax dan akan dilangsungkan di Santiago Bernabeu. Meskipun di atas kertas Ajax tampaknya kalah materi dengan Madrid namun semangat muda Ajax yang dikomadoi Luis Suares bisa menjungkalkan Los Galaticos Madrid yang dilatih oleh Jose Mourinho apalagi dari segi historis Ajax bukanlah klub sembarangan. Dalam persiapan duel ini setidaknya Madrid baru arahan Mourinho bisa bernapas lega usai menang tipis atas Osasuna 1-0 di kandang sendiri pada pekan kedua la liga. Setidaknya hal ini akan memberikan kepercayaan diri yang bagus meskipun di pihak lawan juga dalam keadaan yang sama usai membantai Willem II 2-0 di eredvisie.

Partai-partai lainnya yang bisa dibilang prestisius adalah Bayern Muenchen vs AS Roma. Kedua tim yang sama-sama diunggulkan untuk lolos ke babak berikut sama-sama mengalami masa-masa yang tidak menyenangkan di liga lokal masing-masing. Muenchen ditahan imbang tanpa gol oleh Bremen sedangkan Roma dicukur habis 5-1 oleh Cagliari. Jadi, secara psikologis keuntungan ada di pihak Muenchen.

Sedangkan juara bertahan Inter Milan akan menghadapi lawan ringan yaitu, juar liga Belanda, Twente dan Barcelona, klub pertama pemegang 6 gelar dalam setahun akan menghadapi Panathinaikos.

Berikut partai-partai pertama Liga Champions pada 14 dan 15 September 2010:
Twente-Inter
Bremen-Tottenham
Lyon-Schalke
Benfica-Hapoel Tel-Aviv
MU-Rangers
Bursaspor-Valencia
Barcelona-Panathinaikos

Muenchen-Roma
Cluj-Basel
Marseille-Spartak Moskow
Zillina-Chelsea
Madrid-Ajax
Milan-Auxerre 
 

Sabtu, 04 September 2010

Review Pertandingan Pertama Kualifikasi EURO 2012: Pentas bangkitnya tim-tim raksasa terluka

Dinihari tadi UEFA sebagai konfederasi sepakbola Eropa telah menyelenggarakan pertandingan pertama kualifikais EURO 2012 yang mempertandingkan 22 pertandingan dengan diantaranya melibatkan tim-tim besar Eropa. Hasil-hasil yang diperoleh untuk saat ini menunjukkan beberapa tim-tim besar Eropa tidak menunjukkan kesulitan untuk mengalahkan lawan-lawan mereka. Juara dunia Spanyol masih terlalu perkasa untuk negara sekecil Liechtenstein di grup I dan dibekap dengan skor 4-0. Belanda yang merupakan runner-up Piala Dunia 2010 juga tidak mengalami kesulitan kala mencukur San Marino 5-0. Inggris, Italia, dan Jerman pun juga demikian.

Namun dari hasil-hasil tersebut ada yang perlu diperhatikan. Kemenangan Inggris 4-0 atas Bulgaria di Wembley serta juga kemenangan Italia 2-1 atas tuan rumah Estonia seperti membangkitkan asa kembali untuk dua tim raksasa Eropa tersebut yang terpuruk pada pegelaran Piala Dunia lalu untuk bisa berjaya kembali.
Meskipun begitu ada juga beberapa tim-tim raksasa Eropa yang kurang beruntung seperti Perancis yang harus menelan kekalahan tipis 1-0 di kandang sendiri dari Belarusia dan menjadi debut terburuk Laurent Blanc sebagai pelatih kepala les blues usai menggantikan Raymond Domeneh yang gagal di Piala Dunia akibat ketidakharmonisan tim serta Portugal yang harus mau ditahan Siprus 4-4.

Hanya saja ini baru pertandingan pertama. Itu berarti masih banyak lagi pertandingan yang harus dilakukan untuk menuju pentas yang sesungguhnya. Ingat bagus di kualifikasi belum tentu kompeten di pertarungan sebenarnya!

Rabu, 01 September 2010

Milan on the track?

Peminjaman Zlatan Ibrahimovich dari Barcelona, kemenangan sensasional di pekan pertama Serie A atas Lecce dan pembelian Robinho dari Manchester City dua hari kemudian membuat banyak pengamat sepakbola internasional yang menjagokan AC Milan sebagai klub yang setidaknya akan berjaya di kompetisi lokal.  Hal itu dilihat juga dari akan terjadinya duet trio maut di barisan depan antara Pato, Ibrahimovich, dan Robinho dengan Ronaldinho sebagai penyokong di belakang. Duet yang membuat sebagian besar peserta Serie A ketar-ketir.

Sepertinya agak berlebihan dan terlalu dini AC Milan akan kembali ke jalur sebenarnya, jalur juara. Namun, jika melihat pada kenyataan yang diatas hal tersebut bisa saja menjadi kenyataan. Sudah 3 tahun klub berjuluk rossonerri ini kering gelar dan juga ditimpa masalah internal mulai dari keuangan, status Silvio Berlusconi yang juga perdana menteri Italia, ejekan dari ultras hingga ketidaksetiaan suporter. Belum lagi Milan adalah klub yang ogah berbelanja pemain muda dan lebih menyukai pemain tua. Bahkan sebagian besar skuad Milan memang masih diisi pemain-pemain tua
.
Prestasi klub rival satu kota, Inter yang mampu juara Serie A dalam 5 musim terakhir dan juga meraih 3 gelar dalam semusim musim lalu ditenggarai menjadi keinginan Milan untuk berbenah. Massimiliano Allegri, pelatih yang sempat mengejutkan dengan Cagliari ditunjuk menggantikan Leonardo yang dianggap gagal total dan belum berpengalaman. Allegri langsung diserahin tugas berat untuk membawa Milan kembali ke asalnya. Maka untuk merealisasikannya, beberapa langkah dilakukan termasuk peminjaman dan pembelian Ibrahimovich dan Robinho. Sebelumnya, Milan juga sudah membeli Mario Yepes, pemain belakang asal Kolombia serta peminjaman Kevin-Prince Boateng dan Bruno Montelongo.

Well, jika memang demikian patutlah kita tunggu semua perubahan yang sedang dilakukan mantan klub terbaik dunia ini.