BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Minggu, 27 Februari 2011

Dari Jalan Hingga Tokoh: Nama-nama Stadion dalam Sepakbola

Sepakbola sebagai sebuah olahraga permainan tentunya membutuhkan sebuah tempat bernama stadion agar permainan tersebut dapat dilihat orang banyak dengan cara mendukung atau sekedar menyaksikan saja. Stadion-stadion dalam sepakbola sebagaimana stadion-stadion dalam olahraga permainan lainnya tentu saja mempunyai nama. Nama itu ada agar orang dapat cepat mengingat arena atau stadion tersebut.

Seoul World Cup Stadium in Seoul
Di sepakbola stadion-stadion yang ada mempunyai nama-nama yang berbeda satu sama lain meskipun itu dalam satu negara atau wilayah. Nama-nama yang sering muncul dalam penamaan stadion bisa berupa nama jalan, daerah, tokoh yang berpengaruh, peristiwa-peristiwa penting, dibangun untuk even tertentu, sponsor, keadaan arsitektural stadion atau malah nama klub si empunya stadion.

Stadion yang biasanya memakai nama jalan seperti stadion Anfield Road milik Liverpool, Elland Road (Leeds United), Via del Mare (Lecce) atau stadion Jalan Besar yang berada di Singapura. Untuk yang memakai nama tempat baik itu di taman, kecamatan, kota dan kabupaten seperti stadion St. James Park di Tyne and Wear, stadion San Siro di Milan, stadion Lebak Bulus di Jakarta, atau stadion Shah Alam di Malaysia. Sedangkan stadion yang mempunyai nama-nama tokoh berpengaruh khususnya dalam perjalanan suatu bangsa atau malah klub itu sendiri seperti stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, stadion Renato Curi di Perugia, Artemio Franchi di Firenze atau Santiago Bernabeu di Madrid.

 Peristiwa-peristiwa penting seperti stadion 10 Nopember di Surabaya, stadion 5 Julliet 1962 di Algier, 20 de Octubre di Tristan Suarez dan even-even penting seperti stadion yang dinamakan dengan nama olimpiade yaitu stadion Olimpiade Berlin, Olimpiade Muenchen, Olimpico Roma, Piala Dunia Seoul, dan Piala Dunia Suwon. Yang memakai nama sponsor dan biasanya ini untuk tujuan komersial seperti stadion Signal Iduna Park di Dortmund, Emirates di London, Allianz Arena di Muenchen, Reebok di Horwich dan Turk Telecom Arena di Istambul.

Kemudian yang menggambarkan keadaan arsitektural seperti stadion Da Luz di Lisbon, Stadium of Light di Tyne and Wear, dan Sapporo Dome di Sapporo dan yang terakhir dengan nama klub si empunya stadion. Biasanya ini juga untuk keperluan komersial seperti stadion Feyenoord di Rotterdam.

Demikianlah penjabaran secara singkat nama-nama stadion dalam sepakbola dan beserta contoh-contohnya meski sedikit. Adanya nama-nama yang berbeda disebabkan juga karena keberadaan stadion-stadion itu dalam konteks budaya yang berlaku seperti sejarah, geografi, dan sebagainya dan tentu saja jika mau jeli nama-nama seperti ini malah bisa dijadikan akses untuk membuka lembaran mengenai sebuah peristiwa yang terjadi.

Sabtu, 26 Februari 2011

EPL di Amerika: Populer Tetapi Tidak Terlalu Populer

English Premier League atau EPL atau Liga Inggris memang kompetisi sepakbola nomor satu sejagad. Hal itu dikarenakan klub-klubnya yang selalu bersaing dalam bursa juara dengan mengandalkan pemain-pemain kelas dunia. Hampir setiap klub bahkan medioker atau kecil sekalipun akan mempunyai pemain-pemain berkualitas yang kebanyakan berasal dari Eropa daratan, Amerika Latin, Afrika dan bahkan Asia. Bisa dibilang persaingan terkadang berada di ambang ketipisan. Selain itu beberapa klub Inggris adalah penguasa di Eropa.
Keadaan yang demikian membuat EPL memang semakin dikagumi dan menarik banyak investor asing untuk berbisnis sejak EPL oleh FA dinyatakan sebagai kompetisi profesional berbasis pada kemandirian dan bisnis dengan menjadikan EPL adalah sebuah perusahaan yang terlepas dari FA. Namun, di sisi lain harus diakui keadaan yang demikian tidak berpengaruh banyak terhadap timnas meskipun kehadiran pemain asing di kompetisi ini memberikan banyak pelajaran bersepakbola terhadap Inggris yang tidak harus selalu menggunakan kick and rush namun juga move and attack ala total voetbal serta teknik dari Amerika Latin dan Spanyol. Bahkan yang berjaya kebanyakan di kompetisi ini adalah para pemain asing yang sukses mengantarkan timnasnya juara di ajang internasional.

Sebab EPL adalah sekarang kebanggaan nasional Inggris dan juga Britania Raya maka tidak heran jika kebanggan itu coba disalurkan ke sekutu trans Atlantik mereka, Amerika Serikat yang lebih cenderung mempopulerkan american football, bisbol, dan juga basket. Jaringan-jaringan kontrak dengan televisi besar seperti Sky Sports, ESPN serta lainnya yang berpengaruh dalam dunia televisi olahraga internasional menyebabkan adanya akses yang mudah untuk bisa memasarkan EPL di negeri Paman Sam. Hasilnya, bisa dilihat dalam beberapa tahun terakhir EPL termasuk salah satu kompetisi olahraga yang populer selain ketiga olahraga asli AS sendiri. Namun, itu dalam artian EPL masih kurang populer dan lebih populer daripada MLS sendiri.

Keadaan yang demikian menyebabkan EPL adalah satu-satunya kompetisi olahraga khususnya sepakbola di luar AS yang mampu meraup jumlah pendukung dan pendapatan di luar Inggris meskipun itu masih kalah dengan american football. Keberadaan klub-klub besar Inggris seperti MU, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan lainnya yang sering mengadakan turnamen pra-musim serta juga keberadaan eks pemain-pemain EPL seperti David Beckham dan Frederick Ljungberg menjadikan EPL semakin mudah melakukan ekspansinya ke AS apalagi jika salah satu pemain MLS ada yang bermain di EPL.

Kamis, 24 Februari 2011

Italia Sirna Lagi?

Partai pertama babak 16 besar UEFA Champions League musim ini telah rampung. Dalam pertandingan yang dilakoni oleh 16 klub dari grup masing-masing setidaknya telah terjadi sebuah kejutan. Di luar dugaan Arsenal mampu membungkam Barcelona 2-1 meski tertinggal terlebih dahulu dan juara bertahan Inter Milan keok oleh lawannya di final musim lalu, Bayern Muenchen.

Akan tetapi ada yang menarik untuk disimak lagi dalam partai pertama ini. Tiga wakil Italia (kembali) tumbang dan semua itu terjadi saat mereka mendapatkan hak eksklusif menjadi tuan rumah. Wakil Italia pertama, AC Milan tumbang oleh debutan kuda hitam Tottenham Hotspur. Tumbangnya Milan juga diwarnai insiden penandukan Gennaro Gatusso. Sehari kemudian giliran AS Roma yang tumbang. Dengan status sebagai tuan rumah dan sempat unggul terlebih dahulu, tanpa dinyana mereka harus menyerah oleh kelincahan samba Eropa timur, Shaktar Donetsk. Dan terakhir seminggu kemudian atau tepatnya giliran Inter.

Tumbangnya wakil-wakil negeri pizza ini seperti mengulangi kejadian pada 2 tahun lalu ketika 3 tim asal Italia (Juventus, Inter, dan Roma) tumbang bersamaan oleh klub-klub Inggris (Manchester United, Chelsea, dan Arsenal). Keadaan yang demikian membuat sepakbola Italia seperti mendekati titik nadir.

Meskipun pada 2010 kemarin, Italia sempat terselamatkan oleh Inter Milan tetapi sejak piala Dunia 2006 tak ada sama sekali dominasi Italia di kejuaraan antarklub Eropa ini seperti yang pernah dibuat pada musim 2002-2003 hingga 2005-2006. Praktis, setelah itu hanya ada 1-2 klub Italia yang mampu bertahan hingga melaju ke final. Itu pun hanya terjadi pada 2007 dan 2010.

Memang Inter menjadi penyelamat Italia namun bukan berarti itu bisa mendongkrak rangking serie A di Eropa yang akhirnya turun ke posisi 4 dan tergeser oleh Bundesliga. Keadaan yang demikian membuat sepakbola Italia yang masih dihantui calciopoli serta manajemen liga dan suporternya harus terus-menerus dibenahi. Praktis mulai musim depan Italia hanya diwakili 3 klub. 

Namun, bola itu bundar meskipun harus diakui peluang klub-klub Italia di kandang lawan cukup berat. Bila demikian keadaanya Italia harus menerima kembali kesirnaannya dan bukan menjadi negara yang tim-timnya harus selalu diunggulkan.

Selasa, 22 Februari 2011

Misi Balas Dendam di Stade de Gerland

Dendam terkuak di Stade de Gerland. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah pertandingan babak 16 besar Lyon kontra Madrid di UEFA Champions League beberapa jam lagi. Tentu saja pertandingan keduanya bukan untuk yang pertama kali dan sudah sering terjadi dalam 4-5 tahun terakhir. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut justru Lyon, klub asal kota tenang di Perancis yang mampu dan sering menundukkan kemaharajaan Madrid. Dari sini sudah bisa diketahui bahwa los galaticos Real Madrid akan mengusung misi balas dendam atas Lyon.
Carvalho keen to end Madrid's Lyon hoodoo

Kelihatannya di atas kertas begitu mudah apalagi Madrid adalah tim yang mempunyai banyak pemain kelas dunia serta pelatih kelas dunia juga. Namun, Lyon bukanlah lawan sembarangan apalagi jika melihat rekor pertemuan keduanya yang selalu memihak ke klub Perancis tersebut. Jadi, dipastikan Madrid harus berhati-hati.

Claude Puel mengatakan meskipun musim lalu timnya bisa mengalahkan Madrid namun dia tetap harus waspada sebab Madrid yang sekarang adalah Madrid yang beda dengan pusaran kekuatan berada di lini tengah karena dihuni oleh pemain-pemain baru seperti Sami Khedira, Angel di Maria, dan Mesut Oezil. Belum lagi ada Christiano Ronaldo di sana. Meskipun andalannya, Lisandro Lopes cedera Puel tetap yakin bisa mengalahkan Madrid kembali.

Sedangkan di seberang, Jose Mourinho mengatakan Lyon tim yang bagus dan tanpa harus melihat ke masa lalu dan statistik ia yakin anak asuhnya bisa membungkam Lyon. Keyakinan itu ia dapatkan karena kebanyakan dari anak asuhnya belum pernah melakoni partai yang demikian. Akan tetapi ada berita yang kurang sedap dari Madrid. Pemain penting seperti Kaka cedera. Belum lagi Gonzalo Higuain dan Pepe sementara beberapa cadangan seperti Jerzy Dudek dan Fernando Gago juga demikian.

Namun, lepas dari itu tetap saja partai ini akan menarik. Kabarnya untuk bisa menang, Madrid telah menugaskan Zinedine Zidane sebagai mata-mata.

Senin, 21 Februari 2011

Poor Roma!


Roma is on crisis! This is really absolute! Their performance in Serie A and UEFA Champions League are the main reason. There is no problem with players such as injury or banning and even in the management. The situation looks like a nice.
But 4 losses in 4 last matches including against Genoa yesterday obviously cannot give apologize. When the wolves were defeated by the serie A’s defending champion, Inter Milan, Romanisti-the Roma’s supporter group could understand maybe. The match against Inter was held in Giuseppe Meazza moreover. But against Napoli in their ground home and that unsuccessful slowly the trust was gone. Their position in standings is continuing to go down to middle. The hope to be scudetto or Serie A champion is so far certainly.
However the supporters could understand it again. The loss from Napoli was indicated for the preparation in UEFA Champions League against Ukrainian side, Shaktar Donetsk. The match was held in the same place. The supporters had optimized their team could get a winning and through to the quarterfinal after 2007. They saw the opponent was not a strong team. This condition was felt by the players and they wanted gain a victory.
In the fact there is no a similar situation. Roma continued their loss again with the score 4-3 although Simone Perrota gave a euphoria in Olimpico in the beginning. This loss was compounded by Jhon Arne Riise. He gave a blunder and made the opponent gaint the victory. The Riise’s action was not the first time because in his former club, Liverpool he did the same.
And in the last macth yesterday against Genoa in the beginning they were superior and scored 3-0. But Genoa responded and they could defeat the capital’s team 4-3. The supporters were annoyed and mocked their player the mercenaries. Claudio Ranieri after that match resigned directly and Rosella Sensi, the president would give an announcement tomorrow who is the next coach for Roma. Carlo Mazzone is always mentioned would take the position but he always avoid this sentence.
However Roma must be saved by someone who understands about the club. The management has to look a right person. The target is given to the person has to bring Roma to the right position and through the Europe zone in some last matches of Serie A. And in the next season if Roma would increase their performance they have to buy some quality players but Roma has to change their management for the first.

Jumat, 18 Februari 2011

Hidup-mati SFC-Al-Ain di laga final playoff

Mau atau tidak, siap atau tidak, demi memuluskan langkahnya, Sriwijaya FC harus meladeni sebuah pertarungan amat penting pada Sabtu (19/2) di stadion Jakabaring, Palembang dalam laga final play-off wilayah timur AFC Champions League 2011. Pemenang dari laga ini akan masuk ke dalam penyisihan grup yang sebelumnya sudah diundi pada 7 Januari lalu.

Namun, lawan Sriwijaya esok adalah bukan lawan yang sembarangan. Al-Ain adalah klub asal negeri kaya minyak di kawasan teluk, Uni Emirat Arab. Tim berjulukan "Boss" ini adalah salah satu klub elit di kompetisi domestik negeri yang sudah dua kali oleh FIFA dijadikan perhelatan piala Dunia Antarklub. Tak hanya itu, kejuaraan antarklub Asia seperti AFC Champions League klub milik keluarga keemiratan UEA ini pernah sekali menjuarai ajang ini pada 2003 dengan mengalahkan salah satu raksasa Thailand, Bec Tero Sassana.

Dari materi pemain hampir semua pemain Al-Ain adalah pemain nasional UEA seperti Omar Aldulrachman, Ali Al-Wehaibi. Selain itu mereka juga mempunyai mantan pemain u-21 Perancis, Jeremie Aliadire meski yang bersangkutan kabarnya menolak main di Al-Ain. Untuk menghadapi Sriwijaya nanti Al-Ain hanya akan menyertakan dua pemain asingnya, Ibrahima Keita dan Elias Ribeiro.

Tentu saja jika melihat materi Al-Ain agak sedikit unggul meskipun Sriwijaya juga mempunyai materi yang tidak bisa dikatakan remeh dan bahkan mengimbangi Al-Ain sendiri. Sriwijaya sendiri seperti halnya melawan Muangthong tetap akan minus dengan beberapa pilar karena cedera dan membela timnas Indonesia. Selain itu, ada kabar bahwa Diano, pilar utama Sriwijaya di pertahanan benar-benar cedera serius dan tentu saja ini merupakan pekerjaan rumah bagi Ivan Kolev, sang pelatih. Diano sendiri ketika melawan Muangthong tampil cukup bagus meski dipaksakan. Akan tetapi, tuan rumah tetap optimis bisa memenangkan pertandingan.

Nada serupa juga diutarakan oleh pihak lawan. Gallo, pelatih Al-Ain mengatakan cukup percaya diri anak asuhnya bisa melawan Sriwijaya meski itu di kandang Sriwijaya dan juga cuaca panas yang menyengat. Menurutnya juga ada dua pemain yang mesti diwaspadai yaitu, Keith Gumbs dan Ferry Rotinsulu.

Jika Sriwijaya menang jelas nanti akan langsung tergabung di grup yang boleh dikatakan berat yaitu grup F bersama dengan Hangzhou Greentown, Nagoya Grampus 8, dan FC Seoul. Tentu saja Sriwijaya akan menemani Arema yang terlebih dahulu sudah ada di penyisihan dan menjadikan Indonesia memiliki 2 wakil sejak 2007.

Rabu, 16 Februari 2011

Raul Oh Raul

Satu gol dari Raul Gonzales Blanco pada menit ke-64 sudah cukup untuk menyelamatkan klubnya, Schalke 04 pulang dengan membawa satu poin pada pertandingan pertama babak 16 besar UEFA Champions League di stadion Mestalla, Valencia dinihari dalam pertandingan Valencia melawan Schalke 04.

Schalke pay tribute to Raúl, the real dealInilah gol pertama Raul di tanah Spanyol, tanah kelahirannya sendiri usai ia pergi dari klub yang telah membesarkan namanya, Real Madrid pada musim panas 2010 lalu. Raul sendiri sudah tampil di klub ibukota Spanyol itu sejak usia muda dengan mengoleksi 323 gol dalam 741 penampilan dengan mengecap juga berbagai gelar termasuk di antaranya gelar juara UEFA Champions League 3 kali (1998, 2000, dan 2002).

Di Schalke pada awalnya berjalan tidak mulus sebab ia baru pertama kalinya bermain di luar Spanyol dan adaptasi menjadi hal yang penting. Namun, Raul perlahan-lahan mulai menemukan naluri mencetak golnya dan gol pertamanya terjadi ketika Schalke imbang 2-2 saat melawan Monchengladbach. Golnya yang pertama untuk Schalke di ajang UEFA Champions League saat melawan Hapoel Tel Aviv menjadi sebuah rekor melewati raihan gol dari Gerd Muller. Raul bersama-sama dengan Filippo Inzaghi menjadi pencetak gol terbanyak di Eropa.

Kini yang menjadi pertanyaan bisakah Raul membawa kemenangan kembali untuk Schalke pada partai kedua 9 Maret nanti kandang sendiri, Gelsenkirchen? Mungkinkah Raul bisa membawa Schalke juara dan menjadi juara dengan klub baru? kita lihat saja.

Selasa, 15 Februari 2011

Australian sides in Asian Top Flight


Since 2006 Australia has moved to Asian zone or AFC so that this country can appear in world cup for main reason. Therefore, the Australian clubs from A-League (the top flight of Australian football) are allowed to compete in highest inter-Asia football clubs competition, AFC Champions league in next year. The A-Leagues sides are entered to ASEAN zone and play in group of east. This is a group where they will face a strongest club from 3 East Asian countries (Japan, Korea, and China) and middle even lower class from ASEAN such as from Indonesia, Thailand, Singapore, and Vietnam for the rest. The A-League sides have been given an exclusive right by the AFC maybe caused by the socerroos performance. The sides (2) are direct to compete in AFC Champions League without through a playoff series.
acl_trans  


This condition has increased the competition’s atmosphere in Asia. The A-League sides has felt a new situation that they will face many strongest clubs in Asia than in the past zone, Oceania and all people have known about it. And this situation has been felt by Asian too. For the AFC there is a beneficial effect that Australia joins to the AFC. Thanks this country AFC Champions League can be promoted in many other English channels like CNN and Fox Sport, 2 great media channels in the world which broadcast A-League for the recent time.

And now how about the A-League sides journey their self in this top flight competition?
There are 5 A-League sides which have join and compete. Adelaide United, Gold Coast Mariners, Melbourne Victory, Newcastle Jets, and Sydney FC are the A-Leagues sides which are mentioned in this competition. Adelaide has 3 times to compete and this appearance is similar with Melbourne Victory. Sydney FC 2 and Gold Coast and the last Newcastle have one for that.

By achievement side only Adelaide United could be said as A-League’s pride. They had reached the final in 2008 in the second appearance of A-League sides although defeated by the Japanese side, Gamba Osaka in two appointments. This is only one A-League side which has ever done and until present there are not others can do that.

After 2008 only Newcastle Jets, one of 2 new A-League side that has could passed from the group stage and then only could reached the second phase before the Korean Side, Pohang Steelers defeated 6-0.
In 2010 Adelaide United has tried to turning back for the glory but their journey has been stopped by the other Korean Side, Jeonbuk Motors in extra time.

And in this 2011 AFC Champions League the A-League has sent 2 best sides to compete with other Asian clubs. They are Sydney FC and Melbourne Victory. Both of them are seem to be familiar with this event because have ever appearance in AFC Champions League and of course they want to show their best performance from the experiences that they ever had. But if we see that they are placed in group with the main strongest team in Asia, we have to think could they pass from there? (Sydney FC is placed with Kashima Antlers, Shanghai Shenhua, and Suwon Samsung Blue Wings. Melbourne Victory with Jeju United Gamba Osaka, and Tianjin Teda).

Senin, 14 Februari 2011

Tautology in Football



Have you ever heard tautology? If ever I will say “good” but that is not problem if I tell and describe what a tautology is for people who they don’t know about it.
Tautology that I know and take from many sources is something belongs to linguistics. If I tell about it you would say that relates with languages. Yes, you are true. But Tautology itself is a phrase of words or sentences that often has a repetition although one of word in this phrase is clear to give a meaning. So, it always causes a double meaning.
Ok, for the example I give a simple. Many of you should know about Mississippi River. Well, in English there is no a problem if we look from syntactic view but if we try to know a meaning from this word step by step we could find a problem then. Mississippi word comes from an Indian languages and it means “Big River”. So, you can guess it what next. If we translate into English the words comes into “Big River River”. It heard strange but many of us have received it for a long time ago.
In football there is a tautology too and it happens in football club of course. And if I look for this tautology always happens in Indonesian clubs. Ok, I give direct a simple example. Now you have to look this word. Persija. Maybe many of you are confused with this but this is an Indonesian word and name of Indonesian football club. Persija is abbreviation of Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta of we translate into English is Association football union of Jakarta. So, you know now that Persija is football club that comes from Jakarta, the capital of Indonesia.
And now what should I give to you? Like I said there is a tautology in this club. In media name of Persija for many journalist is not enough to know where the club comes from and then they increase a name of club basic after club’s name. And the result is Persija Jakarta. If we try to know step by step the word will be Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Jakarta.
Not only Persija other clubs in Indonesia has it too. Persib (Bandung), Persipura (Jayapura), Persela (Lamongan), Persebaya (Surabaya) are other examples of many Indonesian that have a tautology. In Indonesia only a few clubs deny it. Sriwijaya FC (Palembang), Arema FC (Malang), Semen Padang and many clubs in Indonesian Premier League are for the examples. Persib, Persipura, Persija and Persela are clubs that compete in Indonesian Super League.
Why tautology always happens in Indonesian football club? The simple answer of this question is many clubs in this country are always displayed in abbreviation form and maybe it relates with Indonesia-ion in many fields when Soekarno, the Indonesian famous leader had prohibited something that had a west (Europe and America) culture in 1950-60’s era.
Out of Indonesia the Netherland, former country that had ever occupied Indonesia for 350 years, maybe only that has a tautology in its football club. For the examples are AZ Alkmaar, VVV Venlo, and NEC Nijmegen. AZ is an abbreviation of Alkmaar Zandstreek, VVV Venlose Voetbal Vereninging, and NEC Nijmegen Eendracht Combinatie. Well, you can guess that yourself!

Minggu, 13 Februari 2011

Sriwijaya 2-2 Muang Thong United. aet (7-6 pens)






acl_logo_2009_300x200Palembang: Sriwijaya defeated Muang Thong United 7-6 on penalties following a 2-2 draw after extra time in a thrilling AFC Champions League East Zone playoff at Jakabaring Stadium on Saturday.

The two sides shared one goal each in normal time and both scored another in extra time to ensure the encounter had to be settled by spot kicks.

There it was hosts Sriwijaya who came out on top, winning the shootout with Supardi converting the decisive effort after Weerawut Khayem’s penalty was saved by Ferry Rotinsulu.

Muang Thong were quick out of the blocks and forced Sriwijaya to defend in the first 20 minutes, with Pichitphong Choeichiu and Datsakorn Thonglao both having chances.

But Sriwijaya finally came to life when captain Keith Gumbs, who was surprisingly benched by coach Ivan Kolev, replaced Rudi Widodo in 36th minute.

Gumbs made an immediate impression and was distributing the ball all over the area and with the 38-year-old playing upfront, Ponaryo Astaman received more freedom to roam.

It was Ponaryo who sent a glorious long pass to free Arif Suyono just before the break and the Indonesia international delivered a perfect cross to Rendy Siregar, who connected with a volley that was superbly saved superbly by Muang Thong keeper Kawin Thamsatchanan.

But the hosts were not to be denied drawing first blood in the 49th minute when Gumbs’ free-kick took a deflection off a defender and went beyond Kawin’s reach.

Gumbs almost had a second in the 75th minute when he was sent through on goal but Kawin produced another fine save to keep his side in the game.

It was to prove a crucial intervention as the Thais equalised with nine minutes remaining when Datsakorn hit a wonderful curling free-kick into the back of the net.

Things took a turn for the worse minutes later though when Muang Thong were reduced to 10 men after Panupong Wongsa was shown his second yellow card for a foul on Gumbs, but the score-line remained the same after 90 minutes and the match went to extra time.

Despite their numerical disadvantage, Muang Thong went ahead in the 93rd minute after Teerasil Dangda sent a delightful lob over Rotinsulu.

It seemed like lady luck was not with Sriwijaya after series of wasted chances, but the Indonesian side finally pulled level after Thierry Gautessi connected to Budi Sudarsono’s 113th minute cross with a powerful header.

Sriwijaya had the chance to clinch the match after Ponaryo jinked past the keeper in the 124th minute but Gumbs failed to apply the finish and the match went to penalties.

source: www.the-afc.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Derbi Manchester: Bukan Lagi Bumi dan Langit!

Manchester kembali panas untuk kedua kalinya musim ini di English Premier League (EPL). Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah derbi Manchester yang akan menampilkan dua pelakon utama, Manchester United dan Manchester City di markas besar kebanggaan Manchester United, Old Trafford hari ini. Tentu saja bila melihat sekilas derbi bukanlah derbi yang sebenarnya begitu pantas untuk disaksikan mengingat kedua tim mempunyai status bagai bumi dan langit.

Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir semua seakan menjadi berubah. Derbi Manchester kini menjadi derbi yang harus disaksikan oleh para penggila bola khusunya penggila EPL. Kekuatan finansial City yang telah berubah selama beberapa tahun belakangan mengindikasikan juga perubahan dalam tim sehingga mereka bisa membeli pemain-pemain dengan kemampuan di atas rata-rata. Ini berarti bahwa City setidaknya telah menjadi sebuah tim yang bisa mengimbangi United meskipun di atas kertas United masih diunggulkan terutama dilihat dari rekor pertemuan dan tempat derbi berlangsung.

United dan City di dalam klasemen EPL musim hanya terpaut 5 poin dengan United berada di puncak sedangkan City di posisi ketiga. Di tengah-tengah mereka ada Arsenal. Tentu saja United berambisi untuk bisa menang agar meraih poin 3 dan menjauhi diri dari kejaran Arsenal. Begitu juga City. Kemenangan setidaknya akan bisa membuat mereka melampaui Arsenal yang hanya terpaut satu poin.

Masing-masing kubu begitu yakin meskipun beberapa pilar harus ada yang absen. Di United Rio Ferdinand dan Johny Evans sedangkan di City Nigel Jong. Meskipun begitu kedua arsitek masing-masing tim tetaplah waspada dan bahkan manajer City, Roberto Mancini mengatakan bahwa United adalah tim bermental juara yang baik akan tetapi itu bukan halangan bagi City untuk bisa mengalahkan United.

Jumat, 11 Februari 2011

Kualifikasi ACL 2011: SFC vs Muangthong: Indonesia vs Thailand babak kedua

Asian Champions League atau ACL tahun 2011 segera dimulai. Kualifikasi kejuaraan kasta tertinggi klub se-Asia ini akan menjadi pembuka hingga pada partai puncak di akhir tahun. Sabtu (12/2) ACL akan mulai memainkan dua partai kualifikasi untuk wilayah barat dan timur. Di barat akan berhadapan antara Al-Sadd dari Qatar dengan Al-Ittihad dari Suriah sedangkan di timur akan berhadapan antara Sriwijaya FC dari Indonesia melawan klub Thailand, Muangthong United.

Tentu saja karena blog ini berasal dari Indonesia maka pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Muangthong United. Pertandingan sendiri akan dilaksanakan di Palembang pada jam 3 sore dan akan disiarkan salah satu televisi swasta.

Pertandingan antara kedua klub memang baru untuk pertama kalinya dalam sejarah. Namun, tetap saja menjadi seru sebab kedua klub mewakili kedua negara yang menjadi saingan di sepakbola Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand. Tentu publik sepakbola nasional masih ingat dengan pertandingan grup terakhir antara Indonesia dan Thailand pada piala AFF tahun kemarin. Dengan heroiknya timnas Garuda bisa mengalahkan Thailand di menit-menit terakhir sekaligus memulangkan mereka lebih awal dari turnamen. Keadaan yang demikian bisa akan menjadi motivasi kedua tim kala bertanding.

Baik Sriwijaya dan Muangthong jelas bukan tim sembarangan di liga domestik masing-masing. Sriwijaya yang datang sebagai juara piala Indonesia 2010 dalam kualifikasi tentu mempunyai beberapa prestasi di antara menjadi double winner pada 2007 dan treble winner piala Indonesia. Tim asal Palembang ini juga dihuni oleh beberapa pemain yang mempunyai kualitas di atas rata-rata tim lain di Indonesia dan beberapa di antaranya masuk timnas Indonesia seperti Fery Rotinsulu, Arif Suyono, Firman Utina, Muhammad Ridwan dan Oktovianus Maniani. Selain mereka ada juga nama Keith Kayamba Gumbs, sang pemain gaek yang masih masuk dalam pemain timnas Saint Kitt dan Nevis dan Thierry Gatthuessi, pemain asal Kamerun yang sempat sekali membela timnas Kamerun.

Sedangkan Muangthong United sendiri berstatus sebagai juara liga Thailand dan ini untuk kedua kalinya. Beberapa pemain yang berada di dalam tim ini juga bukan pemain sembarangan dan kebanyakan juga mempunyai status pemain nasional Thailand. Sebut saja Datsakorn Thonglao, Nattaporn Phanrit, Kawin Thamsatchanan, Pitchipong Choeichiu dan Teerasil Dangda. Selain mereka ada nama Zesh Rehman, pemain nasional Pakistan, Dagno Siaka, mantan pemain U-21 Pantai Gading, dan Toni Kalio, mantan pemain English Premier League dan timnas Finlandia.

Dari ukuran prestasi internasional harus diakui Sriwijaya kalah dari klub yang berafiliasi dengan Atletico Madrid ini. Muanthong seperti melanjutkan kesuksesan klub-klub Thailand di Asia adalah semifinalis piala AFC tahun 2010 sedangkan Sriwijaya di tahun lalu hanya mampu mencapai babak 16 besar. Akan tetapi, Sriwijaya mempunyai pengalaman dalam kualifikasi sebab tahun kemarin sempat ikut namun kalah oleh Singapore Armed Forces. Tahun kemarin Sriwijaya kalah karena main di kandang lawan bukan kandang sendiri dan karenanya menjadi tuan rumah akan dimanfaatkan sebaik-sebaiknya oleh laskar wong kito.

Namun, kendala sedang menghantui Sriwijaya. Tim ini sudah dipastikan minus Firman Utina yang cedera dan Oktovianus Maniani yang belum ketahuan kabarnya karena sedang diperebutkan oleh klub si empunya dengan tim nasional apalagi yang bersangkutan baru saja menjalani laga internasional melawan Hongkong pekan ini. Sudah dipastikan Okto akan kelelahan.Kabar lainnya adalah Rachmat Latief dan Korinus Fingkrew sudah dipastikan juga absen karena masalah administrasi.  Maka, mau tidak mau dalam laga ini Arif Suyono akan menjadi tumpuan dan berniat menjadi inspirator kemenangan seperti yang ia tunjukkan dalam pertandingan piala AFF melawan Thailand. Kemenangan atas Pelita pada kamis (10/2) dan bonus besar akan coba dijadikan motivasi untuk meraih kemenangan. 

Keadaan berbeda justru dialami Muangthong. Tim ini hampir semuanya lengkap dan tanpa kendala apalagi para pemain Muangthong mempunyai banyak waktu untuk istirahat. Hal ini dikarenakan tidak sedang dalam menjalani laga domestik karena liga Thailand sendiri baru mulai pada 26 Februari. Apalagi Muangthong mempunyai keuntungan karena salah satu pemainnya, Paitoon Tiepma, pernah bermain selama 3 musim di Indonesia dan bermain untuk Persijap. Jadi, dia mengetahui lebih banyak tentang Sriwijaya. Keunggulan dalam fisik serta pengetahuan adalah modal berharga untuk klub terkaya Thailand ini. Meski begitu, Muangthong tetap tidak mau meremehkan Sriwijaya dan bersikap waspada.

Di atas kertas memang jelas Muangthong lebih unggul bahkan dalam peringkat klub-klub Asia. Muangthong berada di peringkat 7 dan Sriwijaya 21. Satu lagi yang tidak boleh dilupakan Sriwijaya agak lemah menghadapi klub asal Thailand. Tahun lalu tersingkirnya Sriwijaya dari piala AFC akibat kalah dari klub Thailand, Thai Port.

Jika bisa menang dari Muangthong, Sriwijaya akan menghadapi klub yang lebih berat lagi, Al-Ain dari Uni Emirat Arab pada 19 Februari untuk bisa masuk ke dalam penyisihan grup.

Kamis, 10 Februari 2011

GOOOOOLLLLLL!!!!!!

Kata di atas itu sudah tidak asing lagi bagi kita karena setiap saat menonton sepakbola selalu saja itu akan terngiang di telinga dengan suara dan teriakan dan khas. Ya Gol adalah hal yang tidak bisa lepas dari sepakbola dan menjadi unsur penting sebuah permainan sepakbola. Gol adalah unsur penting yang dicari-cari setiap kali orang menonton sepakbola dan menjadi sebuah penentu untuk kedudukan sebuah tim baik itu kalah atau menang.

Tentu saja bila kita menjagokan tim dalam pertandingan tersebut saat gol kita akan berteriak, berjingkrak, berpelukan untuk menunjukkan sebuah ekspresi kegembiraan. Akan tetapi apabila itu sebaliknya kita sering terkejut, tak percaya, merunduk, dan sedih.

Karena saking pentingnya bagi para pemain tentu untuk merayakannya bisa dilakukan dengan cara yang unik seperti menari-nari, mengepalkan tangan, berlarian atau malah jungkir-balik. Tentu saja menciptakan sebuah gol adalah sebuah gol apalagi sampai 3 atau 4 dalam sebuah pertandingan.

Gol sendiri berasal dari kata bahasa inggris goal yang sebenarnya mengacu pada tiang gawang yang biasa ada dalam pertandingan sepakbola. Maka dari itu muncul istilah goalkeeper atau penjaga gawang. Istilah itu muncul pada abad ke-16 dan 17 oleh dua orang berkebangsaan Inggris, Jhon Norden dan Richard Carew ketika keduanya hendak bermain olahraga tradisional bangsa Keltik, Cornish Hurling.

Namun, arti lain dari goal adalah tujuan dan mungkin saja kata goal itu dinamai supaya lebih muda untuk membicarakan istilah bola yang masuk ke dalam gawang atau melewati garis batas dari tiang gawang.

Di bahasa lain seperti di bahasa Belanda gol disebut dengan "doelpunt" atau di Jerman "torr". Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai istilah yang tepat untuk gol yaitu "masuk". Namun, kata gol-lah yang kemudian banyak dipilih sebab sudah populer di seluruh dunia.

Untuk menciptakan gol tentu banyak caranya. Bisa dengan kaki, kepala, dan terkadang dada. Tentu saja penciptaan gol dengan organ-organ tubuh seperti itu bisa dibuat dengan cara yang indah seperti tendangan bebas, tendangan jarak jauh, tendangan salto, tendangan dari sudut sempit atau malah tendangan umpan tetapi malah mengarah sendiri ke gawang dan itu tidak disadari. Dengan kepala pun bisa melalui sundulan biasa, jarak jauh atau terbang dan dengan dada terkadang terjadi lewat benturan. Para pemain seperti Marco van Basten, Zinedine Zidane, dan Roberto Carlos adalah deretan pemain yang bisa menghasilkan gol-gol kelas dunia.

Namun, dalam sepakbola sendiri mempunyai larangan mencetak gol lewat tangan. Larangan itu ada karena sepakbola pada intinya adalah permainan mengolah bola dengan kaki bukan tangan. Akan tetapi hal seperti ini terkadang sering dilanggar dan menjadi kontroversial. Tentu semua masih ingat gol tangan tuhan Diego Maradona atau gol William Gallas yang berasal dari umpan tangan Thierry Henry.

Selain tangan ada juga gol yang sebenarnya sah namun sering dianulir akibat bola masuk ke dalam gawang namun tidak jelas keberadaannya antara batas garis gawang dan bukan. Dalam keadaan seperti ini tentu dituntut kejelian dari wasit. Dalam kasus ini semua masih ingat dengan gol Frank Lampard di piala Dunia 2010 ketika Inggris melawan Jerman. Gol yang demikian sah namun karena kabur tidak disahkan oleh wasit. Pada akhirnya hal tersebut menjadi pembicaraan luas di semua media dan tentu membuat semua pihak merasa perlu menyuruh FIFA menggunakan teknologi garis gawang.


Lainnya adalah gol yang terjadi karena proses off-side. Dalam hal ini gol tidak sah namun bisa saja semua berubah ketika wasit menyatakan itu sah dan sering menjadi kontroversi. Satu contoh saja gol Carlos Teves di piala Dunia 2010 sewaktu melawan Mexico.

Itulah gol unsur yang memang sangat penting dalam sepakbola. Saking pentingnya, pemain bisa saja melakukan diving terutama di kotak terlarang untuk meminta penalti. Ya gol memang bisa tercipta melalui proses yang halal dan haram sebab gol berada di antara keduanya.

Selasa, 08 Februari 2011

Turki: Fenomena Bulan Sabit di Sepakbola Eropa

Jika ada yang mencolok dalam sepakbola Eropa orang akan selalu mengarahkan telunjuk kepada Turki. Ya negara yang terletak di jazirah Anatolia itu sebenarnya dari letak geografis adalah Asia namun negara ini juga mempunyai bagian yang terletak di Eropa yaitu, Istanbul yang dipisahkan oleh selat Bosporus. Akan tetapi, Turki tidak pernah mau mengakui negaranya sebagai negara Asia dan selalu menganggap dirinya Eropa dalam berbagai bidang termasuk juga sepakbola.
Shirt badge/Association crest
Kehadiran Turki di dalam sepakbola Eropa dimulai pada 1923 ketika mereka melakukan pertandingan internasional pertamanya melawan tetangganya, Rumania dan pada tahun itu juga mereka bergabung dengan FIFA. Turki baru bergabung dengan UEFA pada 1962.

Selama kehadirannya dalam sepakbola Eropa Turki dapat dikatakan adalah tim Eropa kelas 2. Itu berarti kekuatan Turki sama dengan negara-negara Skandinavia, Eropa Timur dan Balkan. Meski begitu, Turki tetap dianggap sebagai tim yang berpotensi menuai kejutan.

Di piala Dunia tim berjuluk Ay Yildizlar atau bulan sabit ini sudah 3 kali tampil. Pertama pada 1950 namun karena masalah keuangan mereka urung tampil. Kedua pada 1954. Sayang, langkah mereka terhenti di babak pertama karena kalah dari Jerman dan ketiga pada 2002. Inilah piala Dunia yang fantastis untuk Turki. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola mereka peringkat ke-3 bisa mereka raih usai mengalahkan Korea Selatan 4-3.

Selain piala Dunia Turki juga membuat prestasi yang impresif pada piala Konfederasi 2003 dengan menduduki kembali peringkat ke-3. Namun, prestasi yang terus berjalan itu urung berlanjut ketika pada 2004 mereka gagal lolos ke piala Eropa karena kalah dari Latvia. Di piala Eropa yang mereka ikuti pertama kali sejak 1996 prestasi terbaik Turki adalah menjadi semifinalis pada 2008 setelah kalah dari Jerman dengan skor tipis 3-2 dan setelah gagal lolos ke piala Dunia 2010 mereka berupaya bangkit kembali untuk bisa lolos ke piala Eropa 2012 dan tak salah jika Guus Hiddink ditunjuk menjadi pelatih mereka sekarang.

Selain tim nasionalnya, klub-klub Turki sebenarnya juga tidak kalah hebat hanya saja dalam beberapa tahun terakhir tidaklah terlalu mengesankan. Orang tentu akan selalu mengingat Galatasaray sebagai klub Turki pertama yang mampu juara di Eropa pada 2000 dengan menjuarai liga Eropa (dahulu piala UEFA) dan beberapa bulan kemudian juara piala Super Eropa. Lawan-lawan yang dikalahkan termasuk klub-klub elit Eropa, Arsenal dan Real Madrid. Di UEFA Champions League pun penampilan mereka tidak kalah mengesankan. AC Milan pernah menjadi korban.

Selain Galatasaray ada juga Fenerbahce, rival Galatasaray. Sayang, prestasi terbaik Fenerbahce hanyalah perempatfinal pada 2007-2008 karena kalah dari Chelsea. Selain dua klub tadi klub-klub Turki yang tampil belakangan ini seperti Besiktas dan Bursaspor kurang begitu bersinar.

Itulah Turki baik timnas dan klubnya adalah seperti sebuah fenomena di daratan biru Eropa. Latarbelakang budaya mereka yang sebenarnya begitu berbeda dengan Eropa malah bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk memberikan kepantasan bahwa mereka berhak berkompetisi di Eropa bukan Asia.

Safee Sali ke Pelita Jaya

Akhirnya tergapai sudah keinginan Safee Sali, striker asal Malaysia untuk bermain di Indonesia. Adalah Pelita Jaya Karawang yang beruntung mendapatkan tandatangan pemain gempal berusia 27 tahun tersebut pada selasa kemarin.
Mohd Safee Sali - Malaysia (WSG/affsuzukicup.com)

Sempat disebut-sebut akan merapat ke Persib, striker yang mencetak 3 gol dalam partai final piala AFF melawan Indonesia ini mengungkapkan alasannya memilih Pelita yang disebutnya mempunyai masa depan yang lebih baik dan juga karena para petinggi Selangor FA, tempat dahulu klubnya bernaung juga mengatakan bahwa gaya Pelita lebih sesuai dengan gaya bermain Safee.

Safee Sali memang menjadi pembicaraan usai final piala AFF. Bukan karena 3 golnya saja yang membantu Malaysia juara akan tetapi banyak klub yang menginginkan dirinya. Tak hanya di Indonesia namun juga di Vietnam. Akan tetapi Safee lebih menginginkan bermain di Indonesia dan PSPS Pekanbaru disebut-sebut sebagai klub pertama yang mengajukan penawaran serius sebelum akhirnya Persib dan kemudian Pelita yang muncul di akhir-akhir.


Keinginan Safee bermain di Indonesia bukannya tidak mendapat halangan. FAM sebagai organisasi induk sepakbola Malaysia sendiri melarang para pemain Malaysia bermain di luar negeri demikian juga keluarga sang pemain yang melarang Safee bermain di Indonesia karena alasan keamanan akibat perseteruan dua negara belakangan ini. Namun, Safee bersikeras bermain di luar Malaysia terutama Indonesia karena ingin mencari tantangan baru. Ia pun berharap setiap suporter di Indonesia bisa menerima dirinya.

Di Pelita nanti Safee akan bernomor punggung 10. Ia sendiri baru akan ke Jakarta pada 14 Februari dan bermain 7 Maret. Topskor piala AFF ini dikontrak setahun hingga Desember 2011 dan menjadi pemain Malaysia pertama yang bermain di Indonesia.

Napoli: Calon Scudetto Baru?

Perebutan gelar juara Serie A semakin ketat. Sang pemuncak Klasemen, AC Milan ditahan imbang oleh Genoa 1-1 sedangkan sang rival sekota, Inter Milan sukses menghancurkan AS Roma 5-3 di kandang sendiri. Namun di antara berita tentang dua klub Milan tersebut ada satu klub yang sedang begitu mencuat dan bahkan berpotensi bisa menyalip Milan dalam perebutan gelar juara alias scudetto. Ya klub itu adalah Napoli, klub asal Naples di Italia Selatan yang musim ini penampilannya begitu meyakinkan dan menjadi satu-satunya klub asal Italia Selatan yang mampu bertengger di papan atas klasemen Serie A musim ini.
logo

Usai mengalahkan Cesena 2 gol tanpa balas di kandang sendiri, stadion San Paolo, klub berjuluk I Partenopei ini semakin mengokohkan posisinya di tempat kedua di belakang AC Milan dengan perolehan poin sebanyak 46. Tertinggal 3 poin dari Milan yang hanya mengoleksi 49. Itu berarti peluang Napoli begitu besar untuk bisa menguasai puncak klasemen asalkan minggu depan bisa menghajar AS Roma sedangkan Milan menghajar Parma dan Inter tersandung oleh Juventus. Tentu saja bagi Napoli itu bukanlah hal mudah apalagi melawan klub besar seperti AS Roma yang masih mempunyai semangat ke papan atas.

Namun di balik itu sukses Napoli berada di papan atas klasemen sejak menjelang akhir tahun adalah sebuah pencapaian terbaik di musim ini. Klub yang dilatih oleh Walter Mazzari ini dalam perjalanan musim ini sudah mengoleksi 13 kemenangan dari 24 partai yang sudah dijalankan. Di dalamnya pun termasuk kemenangan atas AS Roma dan Juventus.

Napoli sendiri dalam sejarah Serie A bukanlah klub sembarangan. Berdiri pada 1926 klub ini baru memiliki masa kejayaan pada akhir 80-an dan awal 90-an. Tentu saja semua orang akan mengaitkan faktor kejayaan itu dengan seorang Diego Armando Maradona, sang megabintang asal Argentina yang pernah membela klub kebanggan orang Italia Selatan itu selama 7 tahun dan mengantarkan 5 gelar. Hal yang kemudian menjadikan Maradona sebagai dewa penolong.

Namun setelah itu prestasi Napoli melorot dan bahkan beberapa kali bolak-balik Serie A ke Serie B bahkan serie C1 sebelum pada 2007-08 kembali lagi ke Serie A. Meskipun Napoli sedang dalam on-fire dengan beberapa bintangnya seperti Marek Hamsik dan Edinson Cavani akan tetapi mental juara masih menghadang dalam diri klub berlogo N tersebut. Tentu saja akhir musim bisa menjadi jawaban apakah Napoli mampu seperti pada masa kejayaan Maradona dahulu.

Minggu, 06 Februari 2011

Copa Libertadores: Piala Sang Pembebas dan Kompetitor Utama Eropa

In the center is a white shape, consisting of a roughly triangular bottom half, and a roughly rectangular top half. The top half extends further to the left than the bottom half. The shape is encircled by a ring of red stars. Around both of these are a series of coloured, three dimensional, partially visible hexagons. They are slightly apart, and arranged in such a way that together they form a circular shape. From the top, clockwise, the hexagons are coloured dark blue, light blue, dark green, orange and violet.


Jika di Eropa terkenal dengan nama UEFA Champions League maka di Amerika Latin sebagai kompetitor utama benua biru terkenal dengan nama Copa Santander Libertadores atau Copa Libertadores. Ini adalah kejuaraan antar klub se-Amerika Latin (tidak termasuk Suriname dan Guyana Prancis) yang tergabung dalam CONMEBOL atau organisasi sepakbola antarnegara Amerika Latin yang mempunyai kebudayaan Latin yang terdiri dari budaya Portugis, Spanyol, dan budaya-budaya lain.

Kejuaraan ini sendiri dimulai sejak 1960 dan di Amerika Latin sebelum ada kejuaraan ini banyak klub-klub yang sudah memainkan kejuaraan-kejuaraan yang sama sifatnya namun berskala kecil seperti klub-klub di Argentina dan Uruguay serta Brasil dan Cili. Nama Libertadores yang artinya pembebas diambil dari para perintis gerakan kemerdekaan Amerika Latin menjelang abad ke-19.

Dalam perjalanan sejarahnya, Copa Libertadores telah menghasilkan tim-tim juara yang berkualitas seperti Penarol, Independiente, Boca Juniors, Sao Paulo, dan banyak lagi. Banyak juga di antara tim-tim ini melahirkan pemain-pemain kelas dunia yang kemudian bermain di Eropa seperti Diego Maradona, Cafu, dan juga Kaka. Selain itu beberapa tim dari Copa Libertadores juga tak kalah hebat dengan klub-klub dari Eropaa sebab beberapa di antarnya juga memenangkan penghargaan internasional seperti piala Toyota dan piala Dunia Antarklub. Di ajang ini Independiente adalah pemegang titel terbanyak (7 kali).

Tingkat persaingan di Libertadores cukup ketat bahkan beberapa klub kecil atau tidak dianggap penting bisa menjadi juara. Lihat saja seperti Once Caldas dari Kolombia, Olimpia dari Paraguay, dan LDU Quito dari Ekuador. Ini agak berbeda di Eropa yang kelihatannya untuk menuju tangga juara kebanyakan adalah klub-klub besar.

Format yang berlaku di Libertadores adalah format grup dengan jumlah 8 dan diisi oleh 4 tim dari 32 tim yang mengikuti. Setiap wakil mengirim 3 klub kecuali Argentina dan Brasil boleh mengirim 5. Pemenang kejuaraan ini jelas akan mewakili Amerika Latin di piala Dunia Antar Klub tiap akhir tahun. Tentu saja itu ditentukan dari dua partai final yang dilangsungkan.

Copa Libertadores juga merupakan kejuaraan yang unik karena di sinilah ada klub dari luar Amerika Latin boleh bergabung dan itu dari Meksiko. Adanya klub-klub Meksiko di ajang ini dikarenakan Toyota, sponsor utama Libertadores pada 1998 mendesak agar klub-klub negeri sombrero harus diikutsertakan. Keberadaan klub-klub Meksiko seperti mendapat angin segar dan diamini sebab keberadaan mereka bisa meningkatkan persaingan dan juga latar belakang mereka yang latin. Dalam sejarahnya, Chivas de Guadalajara menjadi klub Meksiko pertama yang mampu menembus babak final sebelum dikalahkan oleh Internacional dari Brasil pada 2010. Toyota memang bukan lagi sponsor utama namun klub-klub Meksiko tetap ada dan sama seperti yang lainnya mereka boleh mengirim maksimal 3 klub.

Copa Libertadores juga termasuk ajang kejuaraan antarklub yang prestisius di samping UEFA Champions League. Ajang ini disiarkan ke 135 negara di seluruh dunia. Karena prestisiusnya sejak 2010 Konami mau mensponsori ajang ini dan memasukkan ke dalam Pro Evolution Soccer.

Selasa, 01 Februari 2011

Suarez ke Liverpool, Torres ke Chelsea

Berita transfer hari ini boleh dikatakan menyita perhatian penggila sepakbola dunia. Adalah Liverpool dan Chelsea pelakon utamanya. Setelah dinyatakan tidak serius dan gagal oleh pihak Ajax, Liverpool akhirnya mendapatkan juga buruan mereka Luis Suarez. Pemain internasional asal Uruguay tersebut dibandrol dengan harga 26,5 juta Euro dengan kontrak selama 5 tahun dari klub asal Amsterdam tersebut. Di Liverpool, Suarez akan mengenakan nomor 7 yang pernah dipakai robbie Keane. Suarez bukanlah pilihan sembarangan the reds-julukan Liverpool. Striker ini sudah mengoleksi 111 gol dalam 159 pertandingan bersama Ajax.
TORRES: HAPPY TO BE BLUE

Hanya saja keinginan untuk menduetkan Suarez dengan Fernando Torres sirna sudah sebab nama yang disebut terakhir menyebrang ke Chelsea. Chelsea berani membayar mahal striker internasional Spanyol tersebut dengan 58,5 juta Euro. Sebuah harga yang harus dikeluarkan hasil dari pembicaraan alot kedua kubu. Torres sendiri dikontrak dalam waktu 5 tahun.

Selain Suarez dan Torres, kedua klub juga telah mendatangkan Andy Caroll dan David Luiz.