BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Jumat, 26 November 2010

Piala Dunia Antarklub 2010

Pada bulan depan tanggal 8 Desember nanti, FIFA, selaku badan tertinggi sepakbola sejagad akan menggelar hajatan berupa FIFA Club World Cup untuk yang kesekian kali sejak 2000. Ajang ini sama seperti tahun lalu akan diadakan di Uni Emirat Arab tepatnya di Abu Dhabi dan akan berakhir pada 18 Desember 2010. Ada dua stadion yang akan digunakan yaitu, Zayed Sports City dan Mohammed bin Zayed Stadium.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah tim yang berkompetisi ada 7 tim. Enam di antaranya sebagaimana peraturan FIFA adalah tim-tim yang menjuarai kompetisi antar-region masing-masing ditambah satu tim tuan rumah. Mereka adalah Inter Milan (Italia/Eropa), Internacional (Brasil/Amerika Selatan), Pachuca (Meksiko/ Amerika Utara, Tengah, dan Karibia), Seongnam Ilhwa Chunma (Korsel/Asia), Hekari United (Papua Nugini/Oseania), dan TP Manzembe (Kongo/Afrika). Sedangkan satu lagi adalah tim tuan rumah yaitu, Al Wahda.

Kompetisi dikarenakan pesertanya sedikit hanya akan memakai sistem gugur. Pada pertandingan pertama nanti tuan rumah Al Wahda akan menantang Hekari United. Pemenang dari pertandingan akan bertemu wakil Asia, Seongnam Ilhwa dan selanjutnya pemenang ini akan bertemu dengan Inter Milan.
Di sisi lain, akan ada pertandingan antara TP Manzembe dengan Pachuca. Salah satu pemenangnya akan bertemu dengan Internacional.

Terlihat jelas ada pemberian keistimewaan bagi wakil dari Eropa dan Amerika Latin yang memang merupakan kiblat sepakbola dunia hingga saat ini. Wakil-wakil dari kedua benua ini hanya akan bermain dua kali dan sudah pasti orang akan selalu memprediksi bahwa keduanya harus bertemu di final agar bisa menjaga mutu turnamen. Jadi, bisa dibilang banyak yang menginginkan ada duel dua Inter di ajang kali ini.

Sementara wakil lainnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata terutama wakil-wakil dari Asia yang dalam tiga tahun terakhir selalu menembus semifinal dan menduduki peringkat ketiga. Wakil Asia tahun kemarin yang melakukannya adalah Pohang Steelers dari Korsel.

Kamis, 25 November 2010

Piala AFF 2010: Pesta sepakbola ASEAN

Minggu depan atau tepatnya Rabu, 1 Desember 2010, piala AFF Suzuki Cup (dahulu piala Tiger) akan kembali digelar untuk kesekian kalinya. Ajang dua tahunan itu akan diselenggarakan di dua negara tuan rumah penyelenggara, Indonesia dan Vietnam  mulai tanggal 1 hingga 29 Desember 2010.

Piala AFF adalah semcam kompetisi tingkat regional se-Asia Tenggara dengan pesertanya berasal dari negara-negara di kawasan tersebut atau dalam hal ini negara-negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN plus Timor Leste. Kejuaraan ini sendiri sudah ada sejak 1996 dengan disponsori oleh perusahaan minuman keras asal Thailand, Tiger sehingga dinamakan piala Tiger. Dalam sejarah penyelenggaraannya, tercatat baru sampai saat ini hanya 3 tim yang mampu menggenggam mahkota juara. Mereka adalah Thailand (3), Singapura (2), dan Vietnam (1). Sementara tim-tim lain seperti Indonesia dan Malaysia belum pernah sama sekali. Khusus untuk Indonesia, tim dari negara terbesar di Asia Tenggara ini hanya mampu menjadi runner-up berturut-turut sebanyak 3 kali mulai dari 2000-2005.

Pada edisi kali ini dengan menggandeng Suzuki sebagai sponsor, tuan rumah Indonesia akan berada di grup A bersama-sama dengan Thailand, Malaysia, dan Laos. Sementara tuan rumah lainnya, Vietnam yang sekaligus juara bertahan berada di grup B bersama-sama dengan Singapura, Myanmar, dan Filipina. 

Jika dilihat dari pemetaan grup jelas grup A paling berat karena diisi oleh semua raksasa Asia Tenggara. Apalagi bagi Indonesia yang berposisi sebagai tuan rumah dan menargetkan juara di depan publik sendiri. Sebuah misi yang harus dilaksanakan mengingat buruknya performa tim merah-putih sehingga dilakukanlah reformasi dengan pergantian pelatih dan pemanggilan pemain-pemain baru. Melihat Indonesia berada dalam grup tersebut muncul banyak keraguan apakah Indonesia bisa?

Sedangkan Vietnam bisa dibilang relatif santai. Lawan terberat mereka adalah Singapura, negara kecil di semenanjung Malaya sehingga bisa dikatakan peluang Vietnam untuk maju ke babak berikut dan mempertahankan gelar terbuka lebar.

Pertandingan pertama nanti semua akan dilakukan di Indonesia baru keesokan harinya di Vietnam. Dibuka dengan pertandingan antara Thailand dengan Laos dan kemudian dilanjutkan dengan pertandingan Indonesia versus Malaysia. Justru partai inilah yang ditunggu-tunggu semua pecinta sepakbola tanah air. Pertemuan kedua tim dijamin akan panas sebab akan dicampuri sentimen politik kedua negara yang sering memanas dalam beberapa tahun terakhir terutama menyangkut masalah kedaulatan. Bisa dipastikan SUGBK akan menjadi ajang teror psikologis kepada para pemain Malaysia oleh penonton Indonesia. Teror itu juga bisa berlanjut di lapangan. Meskipun begitu diharapkan hal-hal yang tidak diinginkan jangan sampai terjadi.

Dalam pertandingan nantinya Indonesia kemungkinan harus waspada bahwa Malaysia bukanlah tim sembarangan. Dalam beberapa tahun terakhir saja Indonesia sulit mengalahkan Malaysia. Kedua tim diprediksi akan menampilkan banyak pemain muda. Namun, tim muda Malaysia ternyata sedikit lebih unggul karena pada 2009 berhasil menjadi juara SEA GAMES. Untuk itulah Indonesia harus tetap waspada. Keberadaan dua pemain naturalisasi dalam tubuh tim, Christian Gonzales dan Irfan Bachdim harus dimanfaatkan secara optimal mengingat keduanya sudah menjalani peran yang terbaik pada dua uji coba terakhir melawan Timor Leste dan Taiwan.

Jumat, 12 November 2010

Samakah Pemain Sepakbola dengan Pekerja Profesional?

Jika itu kita tanyakan di masa-masa terdahulu ketika sepakbola hanya menjadi permainan dan hiburan semata tentu jawaban yang keluar adalah tidak. Pada masa itu posisi seorang pesepakbola sama halnya dengan pemain musik masih belum dianggap menjanjikan untuk menghasilkan uang. Orang lebih tertarik untuk bekerja secara konvesional baik menjadi buruh di pabrik atau karyawan di kantor. Pemain-pemain sepakbola yang bermain pun boleh dibilang semi pro atau malah amatir.

Keadaan mulai berubah pasca perang Dunia ke-2 saat olahraga menjadi bisnis yang menjanjikan. Iklan-iklan mulai diterapkan. Sponsor-sponsor mulai berdatangan. Imbasnya, pemain-pemain mulai dibayar dengan sistem kontrak dan sejak saat itu status mereka menjadi pekerja olahraga profesional.

Karena nilainya yang besar dan menjanjikan, investasi terus-menerus mengalir dalam sepakbola yang pada akhirnya membuat sepakbola menjadi kapitalistik. Pemain-pemain terutama pemain terkenal mulai digaji dengan harga setinggi langit. Harga yang demikian memang sering dijadikan senjata oleh klub-klub untuk memikat pemain-pemain buruannya. Tentunya pematokan harga yang demikian disertai dengan pemikiran akan keuntungan yang didapatkan klub. Dapat dikatakan meskipun status pemain sepakbola sekarang profesional namun gajinya ternyata lebih tinggi dari pekerja profesional lainnya.

Rabu, 10 November 2010

Simbol di Kostum

Setiap kali sebuah tim bertanding tentu akan ada simbol yang dipasang pada dada kiri kostum mereka dan simbol itu terkadang selalu didekap oleh tangan kanan ketika lagu kebangsaan suatu tim yang bersangkutan diperdengarkan dan dinyanyikan.

Simbol-simbol yang biasa disematkan di dada kiri kostum itu biasanya bisa berupa simbol dari federasi sepakbola negara yang bersangkutan, bendera atau simbol negara. Adanya simbol-simbol yang demikian menjadi semacam penanda secara fisik dan sebenarnya secara mental lebih dimaksudkan bahwa suatu tim dalam hal ini tim nasional yang bertanding menyadari bahwa mereka bertanding untuk kepentingan nasional bukan kedaerahan seperti yang ada di klub-klub.

Rabu, 03 November 2010

Bale: Sebuah Pembicaraan (Sekali Lagi)


Dalam dua minggu terakhir ini sepakbola Eropa masih membicarakan mengenai sosok fenomenal bernama Gareth Bale. Sosok ini benar-benar membuat semua klub-klub kaya Eropa tertarik akan dirinya dikarenakan aksi tiga golnya kala dijamu Inter Milan pada Liga Champions musim di akhir Oktober. Tiga gol itu sendiri lahir pada menit-menit akhir menjelang pertandingan ketika Tottenham Hotspurs, klub yang dibela Bale masih tertinggal telak 4-0 dan Bale dengan kecepatannya serta tendangan kidalnya dari sisi kiri sayap Inter berhasil menjaringkan tiga gol yang membuat Hotspurs tidak harus mengalami kekalahan telak dalam debut mereka di Eropa.


Awal November ini atau tepatnya rabu dinihari tadi, Bale, pemuda asal Wales, kembali menunjukkan tajinya. Meski tidak mencetak gol dua umpannya di babak kedua kepada Peter Crouch dan Roman Pavyluchenko berhasil membuat keunggulan Hotspurs menjadi 3-1 atas Inter dalam lanjutan Liga Champions yang berlangsung di White Hart Line, Kandang Hotspurs sekaligus membalas kekalahan di laga pertama.

Masih berusia 21 tahun, ia disebut-sebut menjadi pengganti Ryan Giggs yang sudah uzur di timnas Wales dan gelandang kidal enerjik di Liga Primer Inggris. Sosok seperti Bale sepertinya akan terus menuai kejutan karena kelincahannya.

Selasa, 02 November 2010

Franco dan Diktatorisme dalam Sepakbola Spanyol

Semua orang tentu tahu nama ini terutama bagi mereka yang menggemari sepakbola Spanyol: Fransisco Franco. Dialah orang yang dikenal sebagai diktator yang pernah memerintah Spanyol usai kemenangan di perang Sipil Spanyol beberapa tahun menjelang dimulainya perang Dunia ke-2. Bagi sebagian besar orang Spanyol boleh dibilang Franco adalah simbol kekejaman selama berpuluh-puluh tahun hingga kematiannya pada 1975.

Lalu apa hubungan Franco dengan sepakbola Spanyol? jawabannya tentu akan mengarah pada Real Madrid. Pada masa-masa Franco berkuasa klub asal ibukota Spanyol ini menjadi senjata propagandanya dalam dunia sepakbola Spanyol untuk melawan mereka yang anti terhadap dirinya terutama yang berada di Katalonia dan diwakili oleh Barcelona. 

Franco sebagai diktator yang berkuasa penuh di Madrid dan menggenggam seluruh Spanyol tentu menganakemaskan Madrid dan selalu ikut campur terhadap pihak-pihak tertentu agar bisa memberikan setiap kemenangan demi kemenangan bagi klub berjuluk "los blancos" ini. Keikutcampuran Franco tentu tidak bisa dilawan mengingat posisinya. Jika melawan tentu akan ada hukuman mati. Apalagi klub-klub yang melawan Madrid mau tidak mau harus rela memberikan "kemenangan". Terlihat tidak sportif memang tetapi dengan cara itu Franco melalui kekuasannya berhasil membuat Madrid jawara beberapa kali di Spanyol dan juga di Eropa namun untuk tingkat Eropa jelas tidak ada keterlibatan Franco.

Keadaan ini jelas membuat geram sebagian besar rakyat Spanyol yang pada akhirnya menuduh Madrid sebagai simbol kekuasaan Franco. Mereka juga membuat perlawanan melalui klub-klub mereka sendiri (FC Barcelona, Atletico Bilbao, Valencia CF, FC Sevilla). Tentu adalah sebuah kepuasan besar bisa mengalahkan Madrid.

Dampak dari keadaan tersebut pada akhirnya melahirkan sebuah rivalitas klasik berjudul "El Clasico" antara Madrid dan Barcelona. Partai ini akan selalu ditunggu-tunggu di Spanyol dan juga penggila sepakbola dunia meskipun itu juga terlepas dari unsur-unsur politis yang membelakanginya.

Senin, 01 November 2010

Klub-klub Tentara dan Polisi

Tentara dan polisi bagi sebagian masyarakat umum tentu selalu ada kaitannya dengan penegakan keamanan dan stabilitas nasional dari berbagai macam ancaman baik yang sifatnya kecil maupun besar. Namun, kedua institusi bersenjata dan pengamanan tak melulu identik dengan berbagai macam hal-hal yang berada di habitat aslinya malahan kedua-duanya juga aktif di lapangan hijau melalui klub-klub yang mereka miliki.

Ya, klub-klub milik tentara dan polisi adalah klub-klub yang sebenarnya dibentuk sebagai rekreasi tentara dan polisi dari tugas sehari-hari mereka yang melelahkan. Oleh karenanya, banyak dari para pemainnya adalah langsung dari kedua institusi tersebut. Namun, lama-kelamaan klub-klub ini tidak hanya lagi sebagai ajang rekreasi semata tetapi juga sebagai ajang untuk mencoba mencari eksis dan memperoleh keuntungan finansial dengan berlaga di liga-liga yang sifatnya semi-profesional dan profesional sehingga para pemainnya pun tidak lagi dari pemilik yang bersangkutan tetapi dari luar dan digaji sebagaimana layaknya pemain-pemain profesional.

Di dunia ini ada sekitar 20 klub milik tentara dari 16 negara dan 17 klub milik polisi dari 15 negara. Kebanyakan  memang berlokasi di negara-negara sepakbola menegah dan ketiga seperti Rusia, Singapura, Ekuador, dan India dan hanya beberapa saja yang bersifat semi-profesional dan profesional dan berada di kasta tertinggi liga sepakbolanya seperti CSKA Moskow (Rusia), Espoli dan El Nacional (Ekuador), Singapore Armed Forces serta Home United (Singapura). Selebihnya berada di bawah liga tertinggi atau malah di bawah lagi dan bersifat amatir.

Untuk klub yang terkenal dari kalangan ini tentu saja semua sudah sepakat menunjuk pada CSKA Moskow, klub Rusia pertama yang pernah menjuarai Piala UEFA 2005 dan pernah diperkuat salah satu pemain bintang Brasil, Vagner Love.