BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Sabtu, 18 September 2010

LPI: Sebuah revolusi, tandingan atau kerumitan?

Kompetisi Liga Super yang baru belum bergulir, namun sebuah berita penting terjadi tepatnya kemarin (17/9). Sebuah kompetisi sepakbola baru diumumkan dan direncanakan akan digulirkan pada Oktober mendatang. Liga Primer Indonesia. Begitulah nama kompetisi tersebut. Dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa kompetisi ini akan mengikuti sistem  kompetisi Liga Primer di Inggris dan kenyataan memang seperti itu. Begitu yang diungkapkan oleh Arya Abisheka, salah seorang perumus tim ini. Liga Primer Indonesia atau LPI ini nantinya akan menjadi liga yang terpisah dengan PSSI dan beberapa klub di dalamnya diharapkan akan menjadi profesional dalam arti yang sebenarnya. Itu berarti klub-klub yang ada akan mandiri secara finansial dan tidak tergantung APBD seperti selama ini. Mengikuti juga sistem yang berlaku di Liga Primer Inggris bahwa setiap klub akan mempunyai hak siar dan akan mendapat keuntungannya. Klub-klub yang nantinya akan berkompetisi akan dibiayai oleh sebuah konsorsium pimpinan Arifin Panigoro, pengusaha yang juga pencetus kompetisi ini. Dan pada LPI edisi perdana ini akan diikuti oleh 15 klub dari 20 klub yang diundang.

Tentu saja kehadiran LPI bisa membawa angin perubahan yang  secara formal dan substansi. Ide ini jelas bukan ide main-main mengingat sang pencetus, Arifin Panigoro punya kemampuan finansial yang bisa mewujudkan semuanya dan juga karena ia adalah pemerhati olahraga di Indonesia termasuk juga sepakbola. Dikatakan LPI ada untuk membuat perubahan dalam sepakbola tanah air.

Namun, kehadiran LPI ini jelas disambut dingin dan ancaman oleh PSSI yang mengatakan LPI adalah kompetisi tandingan yang akan merusak struktur sepakbola yang sudah diatur PSSI melalui PTLI dan organisasi tertinggi di Indonesia itu mengancam bahwa klub-klub yang ikut akan kehilangan haknya di pentas nasional dan ini bisa berakibat buruk di mata FIFA karena menggelar kompetisi dil luar kompetisi resmi. Namun hal tersebut ditepis bahwa pembentukan LPI bukan untuk menandingi tetapi memperbaiki kompetisi yang ada.

Saya yang melihat situasi di atas malah melihatnya seperti sesuatu yang rumit. Dalam pikiran saya bagaimana nanti jadinya klub-klub yang ikut LPI adalah juga peserta LSI. Apakah yang ikut adalah tim b dari klub-klub tersebut atau malah klub itu akan dibuat menjadi dua seperti Persija yang pada akhirnya malah menimbulkan polemik? Apapun itu demi kemajuan sepakbola tanah air saya mendukung namun tidak harus dengan serumit ini....

0 komentar: