Kata di atas itu sudah tidak asing lagi bagi kita karena setiap saat menonton sepakbola selalu saja itu akan terngiang di telinga dengan suara dan teriakan dan khas. Ya Gol adalah hal yang tidak bisa lepas dari sepakbola dan menjadi unsur penting sebuah permainan sepakbola. Gol adalah unsur penting yang dicari-cari setiap kali orang menonton sepakbola dan menjadi sebuah penentu untuk kedudukan sebuah tim baik itu kalah atau menang.
Tentu saja bila kita menjagokan tim dalam pertandingan tersebut saat gol kita akan berteriak, berjingkrak, berpelukan untuk menunjukkan sebuah ekspresi kegembiraan. Akan tetapi apabila itu sebaliknya kita sering terkejut, tak percaya, merunduk, dan sedih.
Karena saking pentingnya bagi para pemain tentu untuk merayakannya bisa dilakukan dengan cara yang unik seperti menari-nari, mengepalkan tangan, berlarian atau malah jungkir-balik. Tentu saja menciptakan sebuah gol adalah sebuah gol apalagi sampai 3 atau 4 dalam sebuah pertandingan.
Gol sendiri berasal dari kata bahasa inggris goal yang sebenarnya mengacu pada tiang gawang yang biasa ada dalam pertandingan sepakbola. Maka dari itu muncul istilah goalkeeper atau penjaga gawang. Istilah itu muncul pada abad ke-16 dan 17 oleh dua orang berkebangsaan Inggris, Jhon Norden dan Richard Carew ketika keduanya hendak bermain olahraga tradisional bangsa Keltik, Cornish Hurling.
Namun, arti lain dari goal adalah tujuan dan mungkin saja kata goal itu dinamai supaya lebih muda untuk membicarakan istilah bola yang masuk ke dalam gawang atau melewati garis batas dari tiang gawang.
Di bahasa lain seperti di bahasa Belanda gol disebut dengan "doelpunt" atau di Jerman "torr". Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai istilah yang tepat untuk gol yaitu "masuk". Namun, kata gol-lah yang kemudian banyak dipilih sebab sudah populer di seluruh dunia.
Untuk menciptakan gol tentu banyak caranya. Bisa dengan kaki, kepala, dan terkadang dada. Tentu saja penciptaan gol dengan organ-organ tubuh seperti itu bisa dibuat dengan cara yang indah seperti tendangan bebas, tendangan jarak jauh, tendangan salto, tendangan dari sudut sempit atau malah tendangan umpan tetapi malah mengarah sendiri ke gawang dan itu tidak disadari. Dengan kepala pun bisa melalui sundulan biasa, jarak jauh atau terbang dan dengan dada terkadang terjadi lewat benturan. Para pemain seperti Marco van Basten, Zinedine Zidane, dan Roberto Carlos adalah deretan pemain yang bisa menghasilkan gol-gol kelas dunia.
Namun, dalam sepakbola sendiri mempunyai larangan mencetak gol lewat tangan. Larangan itu ada karena sepakbola pada intinya adalah permainan mengolah bola dengan kaki bukan tangan. Akan tetapi hal seperti ini terkadang sering dilanggar dan menjadi kontroversial. Tentu semua masih ingat gol tangan tuhan Diego Maradona atau gol William Gallas yang berasal dari umpan tangan Thierry Henry.
Selain tangan ada juga gol yang sebenarnya sah namun sering dianulir akibat bola masuk ke dalam gawang namun tidak jelas keberadaannya antara batas garis gawang dan bukan. Dalam keadaan seperti ini tentu dituntut kejelian dari wasit. Dalam kasus ini semua masih ingat dengan gol Frank Lampard di piala Dunia 2010 ketika Inggris melawan Jerman. Gol yang demikian sah namun karena kabur tidak disahkan oleh wasit. Pada akhirnya hal tersebut menjadi pembicaraan luas di semua media dan tentu membuat semua pihak merasa perlu menyuruh FIFA menggunakan teknologi garis gawang.
Lainnya adalah gol yang terjadi karena proses off-side. Dalam hal ini gol tidak sah namun bisa saja semua berubah ketika wasit menyatakan itu sah dan sering menjadi kontroversi. Satu contoh saja gol Carlos Teves di piala Dunia 2010 sewaktu melawan Mexico.
Itulah gol unsur yang memang sangat penting dalam sepakbola. Saking pentingnya, pemain bisa saja melakukan diving terutama di kotak terlarang untuk meminta penalti. Ya gol memang bisa tercipta melalui proses yang halal dan haram sebab gol berada di antara keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar