Asian Champions League atau ACL tahun 2011 segera dimulai. Kualifikasi kejuaraan kasta tertinggi klub se-Asia ini akan menjadi pembuka hingga pada partai puncak di akhir tahun. Sabtu (12/2) ACL akan mulai memainkan dua partai kualifikasi untuk wilayah barat dan timur. Di barat akan berhadapan antara Al-Sadd dari Qatar dengan Al-Ittihad dari Suriah sedangkan di timur akan berhadapan antara Sriwijaya FC dari Indonesia melawan klub Thailand, Muangthong United.
Tentu saja karena blog ini berasal dari Indonesia maka pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Muangthong United. Pertandingan sendiri akan dilaksanakan di Palembang pada jam 3 sore dan akan disiarkan salah satu televisi swasta.
Pertandingan antara kedua klub memang baru untuk pertama kalinya dalam sejarah. Namun, tetap saja menjadi seru sebab kedua klub mewakili kedua negara yang menjadi saingan di sepakbola Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand. Tentu publik sepakbola nasional masih ingat dengan pertandingan grup terakhir antara Indonesia dan Thailand pada piala AFF tahun kemarin. Dengan heroiknya timnas Garuda bisa mengalahkan Thailand di menit-menit terakhir sekaligus memulangkan mereka lebih awal dari turnamen. Keadaan yang demikian bisa akan menjadi motivasi kedua tim kala bertanding.
Baik Sriwijaya dan Muangthong jelas bukan tim sembarangan di liga domestik masing-masing. Sriwijaya yang datang sebagai juara piala Indonesia 2010 dalam kualifikasi tentu mempunyai beberapa prestasi di antara menjadi double winner pada 2007 dan treble winner piala Indonesia. Tim asal Palembang ini juga dihuni oleh beberapa pemain yang mempunyai kualitas di atas rata-rata tim lain di Indonesia dan beberapa di antaranya masuk timnas Indonesia seperti Fery Rotinsulu, Arif Suyono, Firman Utina, Muhammad Ridwan dan Oktovianus Maniani. Selain mereka ada juga nama Keith Kayamba Gumbs, sang pemain gaek yang masih masuk dalam pemain timnas Saint Kitt dan Nevis dan Thierry Gatthuessi, pemain asal Kamerun yang sempat sekali membela timnas Kamerun.
Sedangkan Muangthong United sendiri berstatus sebagai juara liga Thailand dan ini untuk kedua kalinya. Beberapa pemain yang berada di dalam tim ini juga bukan pemain sembarangan dan kebanyakan juga mempunyai status pemain nasional Thailand. Sebut saja Datsakorn Thonglao, Nattaporn Phanrit, Kawin Thamsatchanan, Pitchipong Choeichiu dan Teerasil Dangda. Selain mereka ada nama Zesh Rehman, pemain nasional Pakistan, Dagno Siaka, mantan pemain U-21 Pantai Gading, dan Toni Kalio, mantan pemain English Premier League dan timnas Finlandia.
Dari ukuran prestasi internasional harus diakui Sriwijaya kalah dari klub yang berafiliasi dengan Atletico Madrid ini. Muanthong seperti melanjutkan kesuksesan klub-klub Thailand di Asia adalah semifinalis piala AFC tahun 2010 sedangkan Sriwijaya di tahun lalu hanya mampu mencapai babak 16 besar. Akan tetapi, Sriwijaya mempunyai pengalaman dalam kualifikasi sebab tahun kemarin sempat ikut namun kalah oleh Singapore Armed Forces. Tahun kemarin Sriwijaya kalah karena main di kandang lawan bukan kandang sendiri dan karenanya menjadi tuan rumah akan dimanfaatkan sebaik-sebaiknya oleh laskar wong kito.
Namun, kendala sedang menghantui Sriwijaya. Tim ini sudah dipastikan minus Firman Utina yang cedera dan Oktovianus Maniani yang belum ketahuan kabarnya karena sedang diperebutkan oleh klub si empunya dengan tim nasional apalagi yang bersangkutan baru saja menjalani laga internasional melawan Hongkong pekan ini. Sudah dipastikan Okto akan kelelahan.Kabar lainnya adalah Rachmat Latief dan Korinus Fingkrew sudah dipastikan juga absen karena masalah administrasi. Maka, mau tidak mau dalam laga ini Arif Suyono akan menjadi tumpuan dan berniat menjadi inspirator kemenangan seperti yang ia tunjukkan dalam pertandingan piala AFF melawan Thailand. Kemenangan atas Pelita pada kamis (10/2) dan bonus besar akan coba dijadikan motivasi untuk meraih kemenangan.
Keadaan berbeda justru dialami Muangthong. Tim ini hampir semuanya lengkap dan tanpa kendala apalagi para pemain Muangthong mempunyai banyak waktu untuk istirahat. Hal ini dikarenakan tidak sedang dalam menjalani laga domestik karena liga Thailand sendiri baru mulai pada 26 Februari. Apalagi Muangthong mempunyai keuntungan karena salah satu pemainnya, Paitoon Tiepma, pernah bermain selama 3 musim di Indonesia dan bermain untuk Persijap. Jadi, dia mengetahui lebih banyak tentang Sriwijaya. Keunggulan dalam fisik serta pengetahuan adalah modal berharga untuk klub terkaya Thailand ini. Meski begitu, Muangthong tetap tidak mau meremehkan Sriwijaya dan bersikap waspada.
Di atas kertas memang jelas Muangthong lebih unggul bahkan dalam peringkat klub-klub Asia. Muangthong berada di peringkat 7 dan Sriwijaya 21. Satu lagi yang tidak boleh dilupakan Sriwijaya agak lemah menghadapi klub asal Thailand. Tahun lalu tersingkirnya Sriwijaya dari piala AFC akibat kalah dari klub Thailand, Thai Port.
Jika bisa menang dari Muangthong, Sriwijaya akan menghadapi klub yang lebih berat lagi, Al-Ain dari Uni Emirat Arab pada 19 Februari untuk bisa masuk ke dalam penyisihan grup.
0 komentar:
Posting Komentar