Jika ada yang mencolok dalam sepakbola Eropa orang akan selalu mengarahkan telunjuk kepada Turki. Ya negara yang terletak di jazirah Anatolia itu sebenarnya dari letak geografis adalah Asia namun negara ini juga mempunyai bagian yang terletak di Eropa yaitu, Istanbul yang dipisahkan oleh selat Bosporus. Akan tetapi, Turki tidak pernah mau mengakui negaranya sebagai negara Asia dan selalu menganggap dirinya Eropa dalam berbagai bidang termasuk juga sepakbola.
Kehadiran Turki di dalam sepakbola Eropa dimulai pada 1923 ketika mereka melakukan pertandingan internasional pertamanya melawan tetangganya, Rumania dan pada tahun itu juga mereka bergabung dengan FIFA. Turki baru bergabung dengan UEFA pada 1962.
Selama kehadirannya dalam sepakbola Eropa Turki dapat dikatakan adalah tim Eropa kelas 2. Itu berarti kekuatan Turki sama dengan negara-negara Skandinavia, Eropa Timur dan Balkan. Meski begitu, Turki tetap dianggap sebagai tim yang berpotensi menuai kejutan.
Di piala Dunia tim berjuluk Ay Yildizlar atau bulan sabit ini sudah 3 kali tampil. Pertama pada 1950 namun karena masalah keuangan mereka urung tampil. Kedua pada 1954. Sayang, langkah mereka terhenti di babak pertama karena kalah dari Jerman dan ketiga pada 2002. Inilah piala Dunia yang fantastis untuk Turki. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola mereka peringkat ke-3 bisa mereka raih usai mengalahkan Korea Selatan 4-3.
Selain piala Dunia Turki juga membuat prestasi yang impresif pada piala Konfederasi 2003 dengan menduduki kembali peringkat ke-3. Namun, prestasi yang terus berjalan itu urung berlanjut ketika pada 2004 mereka gagal lolos ke piala Eropa karena kalah dari Latvia. Di piala Eropa yang mereka ikuti pertama kali sejak 1996 prestasi terbaik Turki adalah menjadi semifinalis pada 2008 setelah kalah dari Jerman dengan skor tipis 3-2 dan setelah gagal lolos ke piala Dunia 2010 mereka berupaya bangkit kembali untuk bisa lolos ke piala Eropa 2012 dan tak salah jika Guus Hiddink ditunjuk menjadi pelatih mereka sekarang.
Selain tim nasionalnya, klub-klub Turki sebenarnya juga tidak kalah hebat hanya saja dalam beberapa tahun terakhir tidaklah terlalu mengesankan. Orang tentu akan selalu mengingat Galatasaray sebagai klub Turki pertama yang mampu juara di Eropa pada 2000 dengan menjuarai liga Eropa (dahulu piala UEFA) dan beberapa bulan kemudian juara piala Super Eropa. Lawan-lawan yang dikalahkan termasuk klub-klub elit Eropa, Arsenal dan Real Madrid. Di UEFA Champions League pun penampilan mereka tidak kalah mengesankan. AC Milan pernah menjadi korban.
Selain Galatasaray ada juga Fenerbahce, rival Galatasaray. Sayang, prestasi terbaik Fenerbahce hanyalah perempatfinal pada 2007-2008 karena kalah dari Chelsea. Selain dua klub tadi klub-klub Turki yang tampil belakangan ini seperti Besiktas dan Bursaspor kurang begitu bersinar.
Itulah Turki baik timnas dan klubnya adalah seperti sebuah fenomena di daratan biru Eropa. Latarbelakang budaya mereka yang sebenarnya begitu berbeda dengan Eropa malah bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk memberikan kepantasan bahwa mereka berhak berkompetisi di Eropa bukan Asia.
0 komentar:
Posting Komentar