Juventus, Arsenal, Bayern Muenchen, AS Roma, Liverpool, dan Lyon. Itulah deretan klub-klub yang pernah menghinggapi masa lalu yang kelam bagi Real Madrid. Bagaimana tidak klub-klub itu yang selalu menghempas impian El Real untuk bisa lolos dari babak 16 besar UEFA Champions League (UCL). Ya selama 6 musim El Real selalu gagal melangkah ke babak perempatfinal. Padahal dalam rentang 6 musim tersebut pemain-pemain bintang silih berganti menghuni klub asal ibukota Spanyol tersebut.
Berbekal pengalaman pahit tersebut tentu saja Madrid tidak mau mengulanginya lagi untuk yang ketujuh kali. Persiapan-persiapan terus dilakukan apalagi mereka akan menghadapi Lyon, lawan mereka di pertandingan kedua babak 16 besar UCL dan lawan inilah yang musim lalu menyingkirkan El Real.
Setelah hasil imbang yang meyakinkan di Stade de Gerland dua minggu lalu, El Real tentu harus bisa memanfaatkan laga kandangnya meskipun bisa jadi hal itu mustahil karena kutukan 6 musim masih saja membayangi. Namun apa yang terjadi dinihari tadi sungguh berbeda.
Dalam pertandingan itu tanpa dinyana Real Madrid mampu menghancurkan Lyon 3-0 dan membalaskan beberapa kekalahan mereka jika bertemu klub asal Perancis ini sejak beberapa tahun lalu. Adalah Marcelo, Karim Benzema, dan Angel Di Maria menjadi pahlawan kemenangan armada Santiago Bernabeu tersebut.
Di awal-awal pertandingan Madrid untuk bisa mengamankan hasil yang sebenarnya cukup butuh hasil seri saja karena produktivitas tandangnya mengambil insiatif serangan. Berulang kali anak-anak asuhan Jose Mourinho itu mengincar gawang Lyon yang dikawal oleh Hugo Lloris. Tetapi, barisan pertahanan Lyon yang dikomandoi oleh Cris dan Reveirre cukup terlalu tangguh untuk El Real yang menggantungkan serangan pada Mezut Oezil.
Begitu juga Lyon. Klub berjuluk Les Gones itu juga beberapa kali mengancam gawang Madrid yang dikawal oleh Iker Casillas. Tetapi, ketangguhan Casillas serta barisan belakang Madrid yang dihuni oleh Sergio Ramos dan Ricardo Carvalho serta Pepe cukup mumpuni menghalau serangan.
Adalah Marcelo, sang bek sayap yang tiba-tiba menusuk dari dari kiri dan melaju ke tengah. Usai berumpan satu-dua dengan Christiano Ronaldo yang dinihari tadi main meski tak maksimal akibat habis sembuh dari cedera pria berkebangsaan Brasil tersebut mengecoh barisan belakang Lyon dan menendang bola ke gawang. Meski sempat terbentur tangan Hugo Lloris bola masuk ke gawang. Skor pun berubah menjadi 1-0 pada menit ke-37.
Setelah itu Madrid giat menambah serangan namun skor 1-0 tetap bertahan hingga pertandingan babak pertama berakhir.
Di babak kedua dominasi Madrid kian kentara. Melalui sang pengatur serangan, Mezut Oezil klub terbaik dunia abad ke-20 berhasil menggandakan keunggulan lewat striker yang ironisnya mantan punggawa Lyon, Karim Benzema pada menit ke-66 menerima umpan Oezil yang sebelumnya berawal dari kesalahan barisan belakang Lyon yang dimanfaatkan oleh Marcelo.
Unggul 2-0 Madrid terus menambah serangan. Hasilnya pada menit ke-76 gelandang internasional Argentina, Angel Di Maria merambah keunggulan menjadi 3-0 usai menerima umpan kembali dari Oezil yang bermain cukup baik sebagai pengatur serangan. Keunggulan tersebut bertahan hingga pertandingan usai dan Madrid pun melaju sebab unggul agregat 4-1.
Kembalinya Madrid ke perempatfinal setidaknya seperti melihat bahwa sang raja seperti hendak lahir kembali meskipun nanti ada lawan berat yang menanti. Yang jelas keadaan yang demikian akan membuat sang raja untuk meraih mahkotanya yang hilang sejak 2002.
0 komentar:
Posting Komentar