BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Senin, 20 Desember 2010

Beda Singapura dan Filipina

Melihat Filipina yang mempunyai banyak pemain naturalisasi seperti mengingatkan kita juga akan Singapura yang mempunyai penampilan demikian. Tentu kita masih ingat bagaimana Singapura dengan sekitar 5-6 pemain naturalisasinya bisa membuat negara kecil di selat Malaka tersebut dua kali berturut-turut menjadi jawara di Asia Tenggara yaitu pada 2005 dan 2007. Tentu saja yang menjadi korban kegagahan Singapura dengan naturalisasinya adalah Indonesia ketika kedua negara bertemu di final piala Tiger (sekarang piala AFF) 2005.

Timnas yang begitu impresif di semifinal dengan mengalahkan Malaysia seperti tidak berdaya menghadapi kekuatan baru Singapura. Alhasil, dua kali timnas kalah di final dan Singapura pun menjadi juara.
Kemudian korban kedua adalah Thailand yaitu pada 2007. Jagoan Asia Tenggara itu pun juga harus mengakui kekuatan Singapura.

Filipina meskipun hanya sampai semifinal dengan naturalisasinya namun cukup membanggakan. Akan tetapi ada 3 perbedaan penting antara dua tim naturalisasi tersebut.

Singapura meskipun ada banyak pemain naturalisasi namun kekuatan pemain lokalnya juga tidak kalah hebat. Bahkan kekuatan antara naturalisasi dan lokal bisa dikatakan seimbang sehingga Singapura sejujurnya tidak perlu khawatir jika salah satu naturalisasinya absen.

Berbeda dengan Filipina. Antara naturalisasi dan lokal amat sangat jomplang alias tidak seimbang. Perhatikan sewaktu timnas ini bertanding. Kualitas sepenuhnya ada di tangan pemain naturalisasi sedangkan lokal malah kepayahan. Jadi, ketika salah satu naturalisasinya absen maka permainan Filipina akan goyah.

Ketika Singapura menjadi juara dengan naturalisasinya tentu reaksi semua orang sebenarnya biasa-biasa saja mengingat tanpa naturalisasi Singapura pernah juara pada 1998. Apalagi pada era 80 dan 90-an sepakbola Singapura mulai bangkit dan mempunyai pemain yang saat itu bisa dibanggakan, Fandi Ahmad.

Filipina? semua setuju akan bilang mengejutkan walau hanya semifinal. Penyebabnya adalah dalam beberapa dekade Filipina selalu menjadi lumbung gol. Namun itu terjadi pasca perang Dunia ke-2. Sebelumnya, Filipina adalah salah satu tim yang paling disegani di Asia dan mempunyai legenda bernama Paulino Alcantara. Kini setelah penampilan mengejutkan pada tahun ini tentu semua pihak terus berharap kejutan dan peningkatan dari Filipina.

Di Singapura sepakbola juga adalah olahraga populer. Negeri Singa juga mempunyai banyak stadion meskipun kapasitasnya kecil namun memuaskan dan canggih dari infrastruktur. Bahkan mereka juga punya stadion terapung di Marina Bay. Kepopuleran sepakbola di Singapura juga didukung oleh kompetisi mereka yang bernama S-League. Kompetisi semi-pro yang menempati posisi 11 di Asia. Meskipun semi-pro dan kurang marak, kompetisinya berjalan begitu teratur dan sering mengundang tim-tim luar untuk berpartisipasi.

Sedangkan di Filipina adalah hal sebaliknya. Sepakbola memang olahraga kurang populer dan mungkin merupakan sepakbola anak bawang. Gaungnya memang kalah berkilau dengan basket, bisbol, dan tinju. Maka tidak heran kalau Filipina tidak punya stadion berkelas untuk sepakbola. Kompetisinya sendiri, Filipino Premier League bisa dikategorikan sebagai liga amatir.

0 komentar: