BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Jumat, 03 Desember 2010

Rusia dan Qatar Tuan Rumah Piala Dunia 2018 dan 2022

Akhirnya, FIFA memutuskan juga tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 setelah melalui beberapa proses yang penting yang dimulai sejak 3 tahun lalu. Rusia dan Qatar. Itulah dua negara yang boleh dikatakan amat mengejutkan dipilih FIFA untuk bisa menyelenggarakan ajang sepakbola akbar empat tahunan tersebut.
Rusia yang dipilih sebagai FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 berhasil mengalahkan para pesaingnya termasuk Inggris, Belanda-Belgia, dan Spanyol-Portugal. Sedangkan Qatar untuk 2022 berhasil mengalahkan Australia, AS, Jepang, dan Korsel.

Terpilihnya kedua negara seperti dikatakan tadi mengejutkan. Mengapa?

Pada beberapa waktu sebelumnya, Inggris disebut-sebut sebagai calon favorit begitu juga dengan Spanyol-Portugal sedangkan Belanda-Belgia sudah kecil kansnya. Hal ini dikarenakan Inggris dianggap mempunyai segala macam infrastruktur yang memadai termasuk stadion dan segala macam akses serta akomodasi. Negeri ini pun sudah berulangkali mengadakan banyak ajang olahraga di antaranya Piala Dunia 1966, Piala Eropa 1996, Commonwealth Games 2003 dan satu lagi Olimpiade pada 2012 nanti. Sudah begitu Inggris adalah tempatnya kompetisi terbaik di dunia saat ini, English Premier League. Jadi, wajar dengan segala kelengkapannya dan pengalamannya Inggris sangat berharap ditunjuk FIFA. Apalagi para pejabat dan keluarga kerajaan Inggris juga datang untuk melobi FIFA. Sedangkan dua kandidat lainnya, Spanyol-Portugal serta Belanda-Belgia juga mempuyai keunggulan lain meskipun tidak sebanyak Inggris. Spanyol dan Portugal mempunyai keunggulan infrastruktur dan akses selain itu salah satu calon tuan rumah, Spanyol adalah juara dunia 2010 dan pernah mengadakan Piala Dunia 1982. Sedangkan Portugal pernah mengadakan ajang Piala Eropa 2004.

Belanda dan Belgia meskipun kedua-duanya pernah mengadakan ajang Piala Eropa 2000 namun keduanya adalah negara kecil yang dianggap FIFA belum mampu menyelenggarakan ajang sebesar Piala Dunia yang butuh dana, akomodasi, akses yang banyak.

Dibandingkan ketiga calonnya yang berhasil disingkirkan, Rusia memang bukanlah terbilang sebagai apa-apa di dunia sepakbola dan juga ajang olahraga lainnya. Negeri besar pecahan Uni Soviet ini hanya sempat menyelenggarakan Olimpiade pada 1980.

Kemudian untuk 2022 penunjukan Qatar sama mengejutkannya dikarenakan negara khalifah kaya minyak ini sebenarnya kalah dengan beberapa pesaingnya terutama dalam infratruktur dan teknologi. Apalagi dari segi geografis penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah amat dikatakan mengganggu karena suhu udara yang begitu panas pada bulan juni dan juli. Meskipun begitu pihak Qatar berjanji akan memberikan pendingin ruangan di tiap-tiap stadion untuk meminimalisir suhu panas.

Saingan-saingan Qatar yang terdiri dari AS, Australia, Korea, dan Jepang sebenarnya bisa dibilang mempunyai banyak keunggulan. AS tentu mengedepankan teknologi serta diplomasi Obama. Australia dari segi geografis menguntungkan karena pada bulan Juni-Juli suhunya lembab dan tropis. Korea dan Jepang kedua-duanya pernah mengadakan ajang empat tahunan ini pada 2002.

Pada akhirnya penunjukkan kedua negara tersebut ada yang bersimpati ada yang sebaliknya. Vladimir Putin, perdana menteri Rusia menyambut kemenangan Rusia sebagai tuan rumah sedangkan Guus Hiddink, ketua tim promosi Belanda-Belgia mengaku kecewa.

Zinedine Zidane, sang mantan maestro sepakbola mengaku kemenangan Qatar adalah kemenangan bangsa Arab sedangkan Obama, presiden AS menyatakan penunjukkan Qatar adalah pilihan yang salah.
Hal-hal demikian memang mencuat setelah adanya indikasi korupsi dan penyuapan menjelang pemilihan. Namun, apa pun itu penunjukkan keduanya setidaknya patut dihargai dan juga bisa menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia nantinya.

0 komentar: