BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Kamis, 23 Desember 2010

Tim-tim yang Tidak Diakui

Pernah mendengar nama seperti Padania, Sapmi, dan Greenland? kalau untuk suatu tempat mungkin iya tapi untuk tim sepakbolanya?

Dalam dunia sepakbola internasional berlaku juga seperti apa yang terjadi di politik internasional. Jika di politik kita mengenal istilah negara berdaulat dan tidak berdaulat dan payungnya adalah PBB maka di dunia sepakbola juga demikian dengan payung adalah FIFA.

Padania, Sapmi, dan Greenland adalah salah satu contoh dari tim-tim yang tidak diakui karena tidak mempunyai kedaulatan sama sekali. Mereka ini jelas bukan anggota FIFA atau konfederasi tiap-tiap benuanya. Kebanyakan dari tim-tim ini mewakili sebuah wilayah yang menuntut sebuah kemerdekaan secara politis semisal Padania yang mewakili kaum pemberontak di Italia Utara, Lega Nord.

Jadi, sebenarnya kita tidak perlu heran jika wilayah-wilayah yang selalu mengumumkan pemisahan secara politis dari suatu negara ada tim-tim sepakbolanya. Tibet, Chechnya, Kurdistan dan bahkan dua organisasi pemberontak di Indonesia, Maluku Selatan atau RMS serta Papua Barat alias OPM juga demikian.

Keberadaan tim-tim ini dipayungi oleh NFB atau Nouvelle Federation Board yang dibentuk pada 2003 dan mereka sendiri mempunyai turnamen yang disebut dengan VIVA World Cup sejak 2006. Tim terkuat di ajang ini adalah Padania (3 kali juara), Sapmi (1 kali), Provence, dan Kurdistan.

Keadaan yang demikian di atas jelas menggambarkan bahwa sepakbola sejujurnya tidak pernah bisa dilepaskan dari politik meskipun beberapa orang selalu ingin memisahkan namun sepertinya itu sulit. Keberadaan tim-tim ini dikarenakan bahwa mereka berjuang tidak hanya di arena diplomasi dan perang saja namun juga di dalam olahraga dan juga keberadaan ini sebagai perlawanan terhadap tim-tim negara berdaulat-nya FIFA bahwa tanpa menjadi anggota FIFA mereka pun tetap bermain sepakbola demi satu tujuan: kemerdekaan.

0 komentar: