Dalam beberapa penyelenggaraan Piala Dunia hampir pasti akan selalu ada tim-tim dari dunia Arab entah itu dari Asia atau Afrika. Yang dari Asia tentu saja Arab Saudi yang merupakan kekuatan di Asia dan juga dunia Arab bahkan negara petrodollar ini sering tampil dalam 4 penyelenggaraan Piala Dunia terakhir sejak 1994 lewat debut yang mengesankan. Yang dari Afrika tentu saja Mesir, Maroko, Tunisia atau Aljazair. Hanya saja frekuensi penampilan arab afrika ini tidak begitu sering padahal secara teknik dan kualitas jauh di atas Arab Asia. Mengapa bisa begitu? Ini dikarenakan tim-tim arab Afrika lebih condong ke Eropa baik secara permainan maupun organisasi namun juga mereka tidak melarang permainan cepat individu ala Brazil sebagaimana yang dianut oleh tim-tim Afrika sedangkan tim-tim Arab Asia lebih terlihat hanya mengandalkan permainan individu ala Brazil.
Keberadaan tim-tim Arab baik dari Afrika maupun dari Asia terlihat pertama kali pada Piala Dunia 1934 di Italia. Sayang, Mesir hanya tampil sampai babak pertama. Setelah itu tidak ada lagi tim-tim dari Arab yang tampil sampai akhirnya pada 1982 muncullah dua tim dari Arab yaitu Aljazair (Afrika) dan Kuwait (Asia). Sayang, penampilan kedua tim Arab tersebut sekali lagi hanya sampai di babak pertama. Namun, untuk soal prestasi Aljazair boleh bisa membanggakan diri. Tim ini tersingkir hanya karena main mata antara Jerman dan Austria.
Pada 1986 Arab diwakili oleh tiga tim dua dari Afrika dan satu dari Asia yaitu, Maroko, Aljazair, dan Irak. Hanya Maroko yang memiliki prestasi bagus dengan sampai pada babak 16 besar. Setelah Piala Dunia 1990 yang tidak mengesankan bagi dunia Arab, Piala Dunia 1994 menjadi ajang prestasi bagi tim Arab terutama Arab Saudi yang menyamai prestasi Maroko. Sayang, dalam 3 Piala Dunia terakhir, tak ada satu pun wakil-wakil Arab baik dari Asia maupun Afrika yang bisa melaju dari penyisihan grup.
Kini di Piala Dunia 2010 pundak itu ada pada Aljazair. Les fennecs alias rubah gurun adalah satu-satunya tim dari dunia Arab yang akan berlaga pada ajang empat tahunan tersebut. Ini adalah penampilan ketiga tim tersebut di Piala Dunia sejak 1982. Memang selama berlaga di Piala Dunia prestasi tim Afrika Utara ini hanya sampai pada babak penyisihan namun itu bukanlah halangan bagi Aljazair untuk bisa berprestasi walaupun di Piala Dunia nanti bergabung di grup C bersama dengan Inggris, Slovenia, dan Amerika Serikat. Dengan bermaterikan pemain-pemain yang hampir semuanya bermain di liga-liga Eropa seperti Nadir Belhadj (Portsmouth), Madjid Bougherra (Rangers), dan Karim Ziani (Wolfsburg) si juara Afrika 1990 yakin bisa melakukan hal tersebut seyakin mereka bisa lolos darin kualifikasi dan play-off Piala Dunia dengan mengalahkan Mesir, seteru mereka di Afrika Utara. Tentu saja penampilan mereka kali ini seharusnya bisa menyelamatkan sepakbola dunia Arab yang kelihatan miskin prestasi atau malah ironis.
0 komentar:
Posting Komentar