BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Selasa, 15 Juni 2010

Honda Dan Kemenangan Jepang

Jepang mencatatkan dirinya sebagai tim Asia kedua setelah Korea Selatan yang berhasil menang di laga awal Piala Dunia 2010 grup E. Hasil itu mereka dapatkan setelah berhasil menekuk singa Afrika, Kamerun dengan skor 1-0. Keisuke Honda menjadi aktor kemenangan dalam partai yang digelar di Bloemfoentein tersebut. Hasil ini setidaknya bisa meredam kritikan yang terus datang bertubi-tubi pada diri pelatih timnas Jepang, Takeshi Okada yang mencanangkan target Jepang ke semifinal dan menempatkan Jepang di bawah Belanda yang sebelumnya menang 2-0 atas Denmark.

Pada pertandingan tersebut harus diakui Keisuke Honda memang menjadi pahlawan dan juga tercatat sebagai man of the match oleh FIFA setelah pertandingan tersebut. Perannya tidak hanya sebatas pada mencetak gol semata wayang saja tetapi seringkali pergerakannya merepotkan barisan pertahanan Kamerun yang dikomandoi oleh Sebastien Bassong. Honda dalam pertandingan itu memang multiposisi. Ia bisa merubah dirinya menjadi penyerang namun juga bisa menjadi gelandang, posisi aslinya dan satu lagi bek. Inilah yang membuat pergerakannya ada dimana-mana bak siluman.

Dalam pertandingan ini Kamerun memang lebih banyak mendominasi walaupun sempat diambil alih Samurai Biru. Kesempatan itu tentu dimanfaatkan dengan baik oleh Jepang dan Honda adalah jawabannya pada menit ke-39 setelah menerima umpan Daisuke Matsui.

Sebelumnya, publik sepakbola dunia tak begitu mengenal Honda. Ia baru dikenal ketika memperkuat CSKA Moskow dan mencetak satu-satunya gol kemenangan CSKA atas Sevilla di babak kedua Liga Champions musim kemarin. Gol itu juga yang menjadikan dirinya menjadi pemain Jepang satu-satunya yang juga melaju ke perempatfinal. Meski di perempatfinal CSKA kandas oleh Inter namun penampilan gemilang Honda membuat ia dipanggil ke timnas Jepang di Piala Dunia ini.

Gol atas Kamerun tadi pun semakin meneguhkan eksistensi pemain kelahiran Settsu 24 tahun yang lalu tersebut yang awalnya bermain untuk VVV Venlo di Belanda setelah diboyong dari Nagoya Grampus Eight.

2 komentar:

JustMe mengatakan...

yang jadi pertanyaan bagi para penggila bola di Indonesia, apa timnas kita bisa seperti TIMnas Jepang

jagurdermuluk mengatakan...

Pertanyaan yang klasik tapi maknanya dalam juga, bro! Semua bisa asal ada niat. Kalau mau maju kaya Jepang harus ada revolusi di tubuh Pssi. Hanya saja kita selalu tak bisa bertindak hanya bisa menyuarakan sebab masih ada lagi urusan lain yang lebih penting. Namun, tetap saja peran masyarakat begitu penting untuk perubahan di Pssi.