BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Sabtu, 09 Oktober 2010

Review Indonesia vs Uruguay: Memang Beda Kelas

Beda kelas baik dari skill, pengalaman, stamina, dan peringkat. Itulah yang benar-benar tersaji dalam pertandingan persahabatan persahabatan antara timnas Indonesia dan Uruguay di SUGBK kemarin malam. Sempat bisa mengimbangi permainan Uruguay di awal-awal babak pertama hingga setengah jam dengan membuat gol terlebih dahulu lewat Boaz Solossa pada menit ke-16, Indonesia harus menyadari kelemahan mereka sekali lagi, fisik dan stamina. Kelelahan mulai terlihat di wajah pemain.

Tak ayal, gol Indonesia yang mengejutkan itu membuat Uruguay jadi terpacu untuk membuat gol balasan. Hasilnya, Edinson Cavani berhasil membuat gol pada menit ke-34. Di malam kemarin ia mencetak hattrick. Dua gol lagi ia sumbangkan pada menit ke-80 dan 84.

Tak hanya Cavani, Luis Suarez, tandem Cavani di depan juga ikut-ikutan membuat Hattrick yaitu pada menit ke-43, 55, dan penalti di menit ke-70. Satu gol lagi disumbangkan oleh Sebastien Eguren dan memaksa Markus harus memungut bola untuk kedelapan kalinya.

Dari pertandingan itu sekali lagi meski beda kelas 180 derajat, namun tetap saja permainan Indonesia masih seperti yang dulu dan pastinya membuat gregetan para penggila bola yang menonton. Bagaimana tidak umpan-umpan saja masih tidak terarah, penguasaan bola masih sering terlepas, dan terlihat para pemain malah terburu-buru untuk melakukan serangan sehingga serangan mudah ditebak. Belum lagi ditambah mental pemain yang tampak grogi menghadapi Uruguay memang adalah salah satu tim dunia.

Berbeda halnya dengan Uruguay yang memang santai dan matang dalam mengorganisasi permainan. Pergerakan para pemainnya dari sayap dan tengah memang cukup merepotkan Indonesia terutama barisan pertahanan yang sepertinya kewalahan menghadapi skill mumpuni dari Cavani dan Suarez.

Namun, setidaknya sekali lagi uji coba ini harus menjadi pelajaran paling besar. Lihat bagaimana Uruguay mengajarkan cara bermain sepakbola yang benar kepada Indonesia. Pelajaran itu bukan hanya sebatas pada pertandingan dan ucapan pasca kekalahan namun harus menjadi bahan evaluasi jika memang target yang dicanangkan Indonesia adalah juara Piala AFF.

0 komentar: