BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Sabtu, 16 Oktober 2010

Salut pada Arema dan Persib!

Jika berbicara mengenai Liga Super Indonesia, ada dua klub yang harus diberi ucapan salut dan dibanggakan. Keadaan tersebut tentu tidak hanya berkaitan dengan prestasi semata, tetapi bagaimana mereka bisa mengelola manajemen klub yang benar-benar profesional dan akhirnya mandiri.

Sebut saja Arema dan Persib. Dua klub kebanggaan Malang dan Bandung, dua kota yang sama-sama berada di dataran tinggi dan berhawa sejuk. Sama-sama berkostum keramat biru dan sama-sama mempunyai kelompok pendukung yang fanatik, Aremania dan Viking.

Belakangan ini kedua klub tersebut seperti menunjukkan jati diri mereka sebagai klub sepakbola Indonesia yang profesional alias lepas dari APBD dan tidak seperti klub-klub Indonesia lainnya. Bahkan boleh dikatakan kedua-duanya adalah panutan.

Kemandirian Arema sebenarnya sudah dimulai sejak berdiri pada 1987. Klub ini memang berprinsip tidak mau tergantung pada APBD dan sudah menyatakan diri sebagai klub yang profesional dengan mencontoh klub-klub di luar negeri. Namun, usaha untuk menuju mandiri memang tidak semudah yang diharapkan. Dalam perjalanannya, Arema sering sekali terbentur dana. Sempat didanai Bentoel sebagai sponsor utama antara kurun waktu 2003-2007, Arema setelah itu selalu mengalami kesulitan untuk menyambung hidup. Beberapa gerakan pun dilakukan untuk menyelamatkan Arema yang merupakan identitas Malang yang sebenarnya seperti yang dilakukan Flexi dan beberapa sponsor lokal di Malang. Hasil yang didapatkan memang tidak seberapa namun itu sudah cukup untuk mengarungi kompetisi satu musim penuh pada 2009 kemarin. Pada awal musim ini Arema diberitakan mengalami kesulitan keuangan kembali dan harus mencari sponsor. Beruntunglah ada yang mau mensponsori Arema yaitu, Ijen Nirwana Residence, perusahaan properti milik Bakrie. Nilai kontrak yang ditawarkan adalah 4,5 miliar untuk semusim penuh dan musim selanjutnya. Akan tetapi, Arema tetap harus mencari sponsor lain untuk pendamping.

Sedangkan Persib memulai kemandirian pada 2009. Sebelumnya, klub kota Kembang ini memang tergantung sekali pada APBD. Ketika APBD dilarang dan Persib mulai mengalami kesulitan, Dada Rosada, walikota Bandung mulai membicarakan masa depan Persib dengan beberapa tokoh. Dari pembicaraan itu dibentuklah sebuah perusahaan yang akan menaungi Persib yaitu PT Persib Bandung Bermartabat dengan ketuanya adalah Umuh Muchtar. Sejak saat itu Persib mulai mencari dana sendiri dengan mencari beberapa sponsor yang kemudian berhasil didapatkan. Tentunya pemerintah provinsi Jawa Barat juga ikut campur dalam hal ini. Beberapa sponsor yang berhasil didapatkan adalah Honda, Yomart, Corsa, dan sebagainya. Kebanyakan mau mensponsori Persib karena Persib adalah aset sejati Bandung dan Jawa Barat. Sejak saat itu keberadaan APBD di Persib sudah sedikt dan boleh dikatakan sudah tidak ada lagi.

Menilik contoh-contoh di atas ada baiknya klub-klub di Indonesia mau mencontoh Arema dan Persib yang sudah mapan dengan kemandirian dan profesionalitasnya. Pada masa sekarang sepakbola sudah sepatutnya berdiri sendiri lepas dari unsur-unsur politik.

0 komentar: