BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Minggu, 30 Januari 2011

Jepang Juara Piala Asia 2011

Bukan Keisuke Honda atau bukan juga Shinji Okazaki serta Yasuhito Endo namun adalah seorang Tadanari Lee yang mencatatkan namanya di skor dan juga sejarah di final piala Asia 2011 kemarin malam. Ya, satu gol hasil dari tendangan voli pemain Jepang keturunan Korea ini sudah cukup untuk mengantarkan 'samurai biru' menjuarai piala Asia untuk keempat kalinya semenjak mereka pertama kali menjuarainya pada 1992. Gol Lee yang terjadi di babak perpanjangan waktu babak kedua memanfaatkan kesalahan barisan belakang Australia yang tidak menjaganya sama sekali dan dibiarkan bebas sendiri setelah menerima umpan saya Yuto Nagatomo di sisi kiri pertahanan Australia.
108532717, AFP/Getty Images /AFP
Pertandingan kedua tim memang berjalan menarik dan ketat. Namun, Australia yang terlihat nafsu memburu gelar pertama mereka di Asia sering sekali membuka peluang melalui Harry Kewell, Tim Cahlil dan juga Sasa Ogenovski. Sayang, beberapa peluang mereka gagal dalam penyelesaiannya dan ketangguhan kiper Jepang, Eiji Kawashima juga menjadi faktor kegagalan tersebut.

Sementara Jepang terlihat terlambat panas serta mudah tertekan. Baru di pertengahan babak pertama dan babak kedua Jepang mulai menekan dan menciptakan beberapa peluang terutama dari Keisuke Honda dan Shinji Okazaki.

Dengan hasil ini Jepang juga menjadi tim Asia terbanyak yang menjuarai turnamen antarnegara Asia ini. Prestasi yang dibuat Jepang seperti sebuah prestasi yang dibuat dalam semalam. Bagaimana tidak hanya dalam waktu satu dekade saja mereka sudah bisa membuat suatu loncatan prestasi yang mengagumkan. Pertama kali tampil pada piala Asia 1988 dan tersingkir di babak pertama empat tahun berikutnya mereka sudah menjadi juara di rumah sendiri. Hal demikian berlanjut pada 2000 dan 2004.

Faktor teknologi juga cukup berpengaruh. Mengingat Jepang adalah negara penghasil teknologi maju dan gemar melakukan ekspansi teknologinya ke seluruh dunia dengan cepat pula mereka belajar sepakbola. Tentu saja hal yang demikian amat sukar dibandingkan dengan Indonesia. Banyak yang melihat bahwa Jepang mempunyai kesamaan fisik dengan Indonesia namun Jepang malah bisa lebih maju. Tentu saja semua itu tidak sama lagi. Ingat! Indonesia tidak mempunyai teknologi canggih dalam sepakbola dan hanya mengandalkan bakat alam. Padahal untuk sekarang sepakbola tidak harus mengandalkan bakat alam akan tetapi juga teknologi dan kedua-duanya harus digabungkan. Jepang terbukti berhasil menggabungkannya setelah mereka sadar bahwa sesungguhnya sepakbola di negara mereka masih belum membudaya dan kalah populer dari bisbol.

Selain juara, salah satu pemainnya, Keisuke Honda diganjar sebagai MVP turnamen. Tentu saja ini menjadi pelengkap bagi kesuksesan Jepang. Dan acungan jempol harus diberikan pada Alberto Zaccheroni yang dalam beberapa bulan saja bisa memahami sepakbola Jepang dan membawa tim itu juara.

Akhir kata Selamat Jepang!

0 komentar: