BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Senin, 31 Januari 2011

Nyonya Tua yang Semakin Tertatih-tatih

Tidak stabil! Itulah gambaran yang tepat untuk Juventus FC, klub asal Italia yang kondang dengan sebutan La Vecchia Signora atau Si Nyonya Tua. Kekalahan tipis 1-2 dari Udinese pada minggu dinihari kemarin waktu Indonesia di kandang sendiri, stadion Olimpico Turin menjadi kembali sebuah rentetan pahit yang dialami oleh La Vecchia Signora dalam penampilan ke-113 di Serie A. Kekalahan itu menjadi kekalahan keempat tim asuhan Luigi Del Neri selepas libur musim dingin dan harapan untuk mengejar scudetto seperti yang selalu didengung-dengungkan tiap awal musim menjadi sebuah kemustahilan. Dengan kekalahan itu Juve kini berada di peringkat ke-6. Tertinggal 9 angka dari pimpinan klasemen sementara, AC Milan yang terus menuai kemenangan.
Juventus crest

Keadaan yang demikian membuat orang semakin bertanya-tanya. Kemanakah Juventus? Klub yang selama ini selalu merajai Italia dalam beberapa dekade terakhir sebelum direnggut oleh Inter Milan? Mengapa sekarang seakan-akan tenggelam di balik drama perebutan titel juara Serie A musim ini?

Dilihat dari susunan dan materi pemain, sebenarnya Juventus bisa bersaing dengan klub-klub lain yang selama ini menjadi pesaing-pesaing utamanya seperti Milan, Inter, dan Roma. Apalagi sang ikon, Alessandro Del Piero tetap menjadi tumpuan tim. Namun, menurut Luciano Moggi, mantan petinggi Juventus yang tersangkut kasus calciopoli pada 2006 materi pemain-pemain Juventus saat ini cenderung biasa-biasa saja dan tidak mencerminkan kualitas Juve yang sebenarnya sehingga penampilan mereka kerap tidak stabil di lapangan.

Harus diakui, Moggi adalah orang yang mampu mengelola Juventus menjadi sebuah klub besar di Italia dan Eropa. Selama masa kepemimpinannya, ia mampu membawa beberapa gelar untuk Juve dengan membeli pelatih dan pemain yang berkualitas. Tercatat nama-nama seperti Zinedine Zidane, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, dan Zlatan Ibrahimovic mampu dirayunya untuk bermain di klub asal Turin tersebut.

Sayang, semua itu berakhir pada 2006 ketika Moggi dinyatakan terlibat calciopoli dan Juve dihukum turun ke Serie B. Selama itu pula, manajemen Juventus melakukan perombakan besar-besaran dengan beberapa posisi diisi oleh darah-darah muda. 

Juve memang berhasil kembali ke Serie A musim berikutnya dan target scudetto dipancangkan. Sayang, situasi sudah berubah. Juve tidak mampu bersaing meskipun Del Piero menjadi top skor. Posisi ke-3, ke-2 dan bahkan ke-7 adalah posisi Juve setelah kembali ke Serie A.

Ada yang mengatakan bahwa calciopoli berpengaruh terhadap Juventus selain faktor cederanya beberapa pemain. Bisa dibilang calciopoli memberikan efek dahsyat yang berpengaruh terhadap mental para pemain. Apalagi untuk klub sebesar Juventus yang telah termashyur di Italia, Eropa bahkan dunia.

Kini ada yang ingin Juve kembali seperti dulu meskipun juga ada yang tidak mau. Dan itu butuh waktu yang lama. Untuk saat ini Juve bisa dibilang seperti Nyonya Tua yang semakin tertatih-tatih.

0 komentar: