BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Jumat, 21 Mei 2010

Final Liga Champions 2009/2010: Guru vs Murid




Sabtu esok (22/5) atau 23 mei di Indonesia akan menjadi hari yang paling dinanti-nantikan para penggemar sepakbola di Eropa (Italia dan Jerman) dan juga dunia untuk menantikan siapakah yang akan menjadi yang terbaik di pentas sepakbola benua biru melalui Liga Champions 2009/2011. Semua mata memang akan tertuju kepada stadion Santiago Bernabeu tempat diselenggarakannya final kompetisi antar klub Eropa tersebut yang mempertemukan Bayern Muenchen FC melawan Inter (Nazionale) Milan FC.

Bila melihat pertemuan kedua tim tak ubahnya pertemuan antara guru dan murid. Guru tak lain adalah Louis van Gaal yang berada di pihak Bayern, sedangkan murid adalah Jose Mourinho yang berada di pihak Inter. Tentu semua orang tahu pada dekade 90-an keduanya pernah bekerja sama membesut klub kondang asal Katalonia, Barcelona. Dari duet keduanya beberapa gelar direngkuh terutama gelar La Liga. Mourinho yang pada masa itu adalah asisten dari van Gaal banyak belajar strategi sepakbola terutama dalam menyerang. Kita ketahui van Gaal adalah tipe pelatih yang menyukai sepakbola menyerang ala 4-3-3 yang murni alias mengandalkan sayap. Van Gaal yang selama menjadikan Mourinho asistennya juga mengatakan bahwa sosok ini adalah tipe yang cerdas, kritis dan mampu menangkap semua strategi yang diberikan bahkan seorang Mourinho bisa mengembangkannya sendiri. Atas dasar itu van Gaal meminta kepada manajemen Barcelona agar menempatkan Mourinho sebagai pelatih di Barcelona B.

Seiring berjalannya waktu keduanya pun berpisah. Van Gaal setelah didepak dari posisi pelatih Barcelona sempat menukangi timnas Belanda namun gagal mengantarkan Belanda lolos ke Piala Dunia 2002. Sempat juga ia menukangi Barcelona pada 2003 tetapi kemudian didepak karena gagal. Sempat menjadi direktur teknik Ajax, klub yang melambungkan namanya ia pun kemudian melatih lagi pada 2008 untuk AZ Alkmaar yang dibawanya juara Eredivisie 2008/2009 dan setahun berikutnya pindah ke Muenchen dengan membawa gelar juara Bundesliga serta piala Jerman bagi klub Bavaria tersebut.

Lalu bagaimana dengan Mourinho? selepas van Gaal pergi ia memulai kepelatihannya di Benfica namun hanya sebentar. Kemudian ia mencoba melatih di sebuah klub tak ternama Portugal, Uniao de Leiria dan membawa klub tersebut meraih posisi lima di Liga Super Portugal dalam sejarah klub. Atas prestasinya yang seperti itu, ia pun dilirik oleh FC Porto yang merupakan klub raksasa Portugal. Di Portolah masa kejayaannya sebagai pelatih dimulai dan puncaknya terjadi pada musim 2003/2004 ketika ia berhasil membawa Porto treble winners termasuk juara liga champions. Keberhasilannya juga yang membuatnya melatih Chelsea dan membawa klub tersebut juara Liga Primer berturut-turut dan kemudian sejak 2008 melatih Inter dengan raihan dua trofi scudetto dan beberapa trofi minor lain.

Kini keduanya akan dipertemukan setelah sekian lama berpisah namun dalam konteks yang berlawanan dan juga strategi yang berlawanan. Van Gaal tetap dalam kepelatihannya yang keras terhadap semua pemain dan juga arogan masih dengan metode yang telah kita sebutkan di atas. Dan Mourinho dengan pengalaman tentang strategi kepelatihan yang didapatnya terutama dari van Gaal mencoba menampilkan gaya kepelatihan yang cenderung dinamis dan bisa berubah-ubah sesuai dengan keadaan. Dalam hal ini tentu lebih menekankan sifat pragmatisnya dalam berstrategi. Apalagi kepragmatisan ini memang berhasil menjungkalkan sepakbola indah ala Barcelona. Van Gaal? banyak yang menganggapnya tak lebih dari sebuah keberuntungan terutama kala menghdapi Manchester United.

Meskipun begitu kedua-duanya termasuk pelatih yang jenius, mempunyai banyak prestasi dan di final nanti kita akan coba mengetahui siapakah yang bisa meraih trofi Liga Champions keduanya dalam sejarah kepelatihan mereka dan semua itu tergantung dengan apa yang mereka terapkan dan instruksikan kepada para pemain di lapangan.

0 komentar: