BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Minggu, 16 Mei 2010

Hanya GBK!!!


Alkisah Indonesia menginginkan mempunyai sebuah stadion bagus dan megah dengan kualitas internasional. Stadion itu tak hanya sebatas untuk pertandingan olahraga saja tetapi juga untuk unjuk kekuatan Indonesia di masa itu (baca: 1960-an). Untuk mewujudkan hal tersebut Bung Karno yang juga seorang arsitek dan seniman memerintahkan membangun stadion tersebut. Stadion itu tepatnya harus berada di Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan. Ketika stadion itu akan dibangun di sebuah kawasan bernama Senayan penduduk-penduduk yang di sana disuruh pindah dan menyingkir dan kebanyakan dari mereka akhirnya menetap di Tebet. Selain itu semen-semen dimonopoli untuk mewujudkan proyek mercusuar Bung Karno tersebut.

Tahun 1961 Stadion dan selesai setahun kemudian. Stadion yang juga untuk persiapan Asian Games ke-4 itu berkapasitas sekitar 100.000 penonton dan merupakan stadion terbesar di Asia kala itu dan juga masuk dalam 3 besar dunia selain Centenario dan Maracana. Tentulah itu menjadi kebanggaan besar masyarakat kita pada masa tersebut.

Dalam perjalanannya kemudian stadion yang acapkali disebut Senayan atau Gelora Bung Karno itu menjadi banyak saksi. Mulai dari permainan timnas yang memukau hingga sekarang yang memalukan, permainan tim-tim besar serta juga konferensi parpol menjelang pemilu.

Juga dalam perjalanannya kapasitas stadion akhirnya dikurangi menjadi 88.000. Posisinya sebagai yang terbesar di Asia kalah oleh Azadi dan Bukit Jahlil. Pengurangan ini dilakukan untuk keefisienan Piala Asia 2007. Setelah pengurangan itu memang GBK menjadi stadion yang dapat dikatakan cantik kembali sebab banyak fasilitas yang kemudian ditambahkan. Hal itulah yang akhirnya menjadi penilaian tim verifikasi AFC. Mereka datang ke Indonesia untuk memverifikasi tim-tim di Indonesia beserta fasilitas-fasilitasnya terutama stadion untuk Liga Champions AFC 2011. Stadion dalam sebuah pertandingan adalah unsur penting. Tanpa stadion permainan tak bisa dilakukan.

Dari verifikasi itu memang tim dari AFC melihat hasil positif terutama dari atmosfer penonton yang dibilang memang hebat. Sayang untuk stadion tak semua layak. Bahkan ada beberapa yang dikategorikan paling parah. Sebut saja stadion Andi Matalatta di Makassar. Hasilnya, cuma ada satu stadion yang layak yaitu, GBK!

Dari kenyataan di atas awalnya saya sempat menampik. Masa sih? Bukannya ada yang berkualitas selain Gelora Jakabaring dan Palaran?

Lalu saya berpikir sepertinya semua fasilitas yang mendukung memang ada di GBK. Fasilitas itu bukan hanya tribun tetapi juga menyangkut tingkat keamanan dan semua fasilitas di kamar ganti. Ya buat apa stadion berkapasitas besar tetapi hal seperti itu tidak ada. Apalagi rumput. Saya sempat kecewa dengan stadion si Jalak Harupat yang menurut saya bagus dari infrastruktur tetapi rumputnya malah mengecewakan. Mengenai tribun masih ingat kasus meninggalnya suporter Persik di dalam stadion atau jatuhnya suporter Persib ketika di stadion Singaperbangsa karena pagarnya amblas dan juga terjepit hingga jatuh di si Jalak Harupat? Hal-hal itu yang terkadang tidak diperhatikan oleh insan-insan sepakbola kita. Cuma demi memenuhi isi stadion dan menyalurkan kefanatikan hal yang berhubungan dengan nyawa dipertaruhkan. Dan memang faktor keamanan di GBK-lah yang membuat ia yang paling layak dan satu-satunya paling layak!

Sebenarnya saya sempat sedih kalau memang hanya GBK yang layak. Jadi, untuk LCA 2011 semua tim harus bertanding di GBK bahkan untuk tim yang jauh dari Papua sekalipun. Seharusnya ini menjadi titik utama perhatian para insan sepakbola. Setidaknya masih ada waktu untuk berbenah!

0 komentar: