BLOGGER TEMPLATES AND Friendster Layouts »
Powered By Blogger

Latest Photos

Latest News

Senin, 24 Mei 2010

Piala Dunia Afrika: Antara semangat Afrika dan Kamerun sang Pionir.

Sebentar lagi dalam hitungan hari Piala Dunia akan menghampiri hidup kita selama sebulan. Tentulah ajang olahraga sepakbola dunia ini sangatlah akan begitu berkesan bagi setiap penikmat sepakbola sejagad. Bagaimana tidak ajang 4 tahunan ini adalah sebuah ajang yang akan mempertemukan jago-jago bola dari seluruh dunia dan tentunya Piala Dunia kali ini akan berkesan sebab diselenggarakan di Afrika tepatnya di Afrika Selatan.
Masyarakat Afrika pada umumnya dan Afrika Selatan pada khususnya sangat menantikan bahwa Piala Dunia untuk pertama kalinya akan digelar di tanah mereka sendiri dan tentunya kemeriahan yang akan ditawarkan nanti tidaklah kalah dengan kemeriahan ketika Piala Dunia diselenggarakan di Eropa, Amerika Selatan, dan juga Asia. Masyarakat Afrika pada umumnya memandang pegelaran Piala Dunia di tanah mereka sendiri adalah kemenangan yang telah lama dinanti-nantikan. Kemenangan ini menunjukkan pada dunia tentang jati diri Afrika yang sebenarnya dalam melawan ketertindasan yang ternyata juga ada dalam olahraga yang sering dilakukan oleh negara-negara maju dalam hal ini Eropa. Apalagi Piala Dunia dilaksanakan di Afrika Selatan yang notabene mempunyai masa lalu yang buruk akibat politik pemisahan ras alias apartheid. Penunjukan Afrika Selatan sebagai tuan rumah tentunya didasarkan pada beberapa hal selain faktor sejarah dan kebangkitan masyarakatnya juga faktor keseriusan mereka dalam menjadi tuan rumah dan Nelson Mandela. Boleh kita katakan juga ini adalah Piala Dunia bagi Mandela, sang tokoh pembebas Afrika Selatan dari apartheid.
Berbicara mengenai tim-tim Afrika di Piala Dunia tentu tak akan lepas dari penampilan impresif Kamerun di Piala Dunia 1990 di Italia. Bagaimana tidak lewat pemain bintangnya yang sudah gaek, Roger Milla, Kamerun mampu mengejutkan banyak orang ketika bisa mengalahkan Argentina di partai pembuka. Padahal, Argentina diperkuat oleh Diego Armando Maradona. Kamerun pun sampai ke perempatfinal. Tetapi, kemudian dikalahkan Inggris 3-2. Namun, tetap saja prestasi Kamerun dianggap sebagai sesuatu yang menakjubkan karena selama ini bila ikut dalam Piala Dunia tim-tim dari Afrika hanya sebatas pelengkap sejak keikutsertaan tim dari Afrika pertama kali pada 1934 melalui Mesir. Empat tahun kemudian Kamerun memang tidak bisa mengulangi penampilan impresifnya lagi. Tetapi, bermunculan negara Afrika lain yang menggantikan Kamerun, Nigeria dengan lolos sampai babak perdelapanfinal dan 4 tahun kemudian tim berjuluk Elang Super itu mengulanginya kembali. Dua ribu dua atau di awal milenium giliran negara Afrika lainnya yang juga debutan, Senegal lolos sampai ke perempatfinal. Prestasi Senegal pun juga dibilang mengejutkan. Sama halnya seperti Kamerun mereka juga mengalahkan sang juara bertahan Perancis di partai pembukaan dan akhirnya Perancis malah tersingkir tanpa satu gol pun. Pada Piala Dunia 2006 giliran Ghana yang meneruskan tradisi tim Afrika selalu lolos dari penyisihan grup. Meskipun Ghana hanya bisa mencapai babak perdelapanfinal tetapi tetap saja itu merupakan prestasi untuk negeri yang baru ikut Piala Dunia.
Kini di tanah sendiri peluang tim-tim Afrika untuk menjadi yang terdepan terbuka lebar walau harus diakui semua ditempatkan di grup-grup yang sulit. Tuan rumah Afrika Selatan di grup A bersama dengan Meksiko, Uruguay dan Perancis. Nigeria di grup B bersama dengan favorit juara Argentina, kuda hitam Korea Selatan dan Yunani.  Aljazair, satu-satunya tim Afrika dari sahara berada di grup C bersama dengan favorit Inggris, serta kuda hitam AS dan Slovenia. Ghana berada di grup D bersama dengan favorit Jerman, Australia, dan Serbia. Kamerun bersama dengan favorit Belanda, kuda hitam Denmark dan Jepang di grup E dan satu lagi Pantai Gading yang harus rela menerima nasib berada di grup neraka, grup G bersama dengan dua seleccao, Brazil dan Portugal serta kuda hitam Asia, Korea Utara. 
Tentunya juga bila diadakan di tanah sendiri entah berapa tim Afrika yang berhasil lolos dari penyisihan grup bisa diprediksikan mencapai setidaknya semifinal dan itu berarti akan melampaui pencapaian yang selama ini telah dilakukan. 

0 komentar: